Hanya Satu Disetujui

Hanya Satu Disetujui

LOKASI lahan rencana pembangunan jembatan timbang di Kecamatan Teluk Bayur.

Tanjung Redeb,Disway – Rencana pembangunan jembatan timbang, bakal terwujud. Namun, dari tiga tempat yang diusulkan, hanya satu disetujui pemerintah pusat.

Tiga titik yang diusulkan yaitu Kecamatan Teluk Bayur, Gunung Tabur, dan wilayah pesisir selatan. “Namun, hanya satu yang terealisasi, yakni di Kecamatan Teluk Bayur.

Lokasinya di Labanan Makarti. Namun, harus dibebaskan dulu oleh Badan Pertanahan Berau,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Berau Abdurrahman, Rabu (15/7).

Menurutnya, di lokasi yang disetujui itu, memang sangat penting ada jembatan timbang, guna mengatur muatan kendaraan-kendaraan di sana, terutama dari luar daerah.

Meski baru satu disetujui, pihaknya tetap berupaya mengusulkan penambahan jembatan timbang. Sesuai titik yang diusulkan. “Karena di wilayah Gunung Tabur dan pesisir selatan, khususnya Talisayan dan sekitarnya, banyak truk sawit yang tidak sebanding dengan kelas jalan.

Akibatnya, banyak jalan yang rusak,” ujarnya.

Dikatakan, setelah lahan tersebut pembebasan, selanjutnya dihibahkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Pembangunan jembatan timbang, kata dia, merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui Kemenhub.

Seluruh anggaran pembangunan jembatan timbang, juga bersumber dari Kemenhub, termasuk operasional kegiatannya. “Personel yang ditempatkan, juga dari Kemenhub. Kami hanya ditugaskan mencari lokasi saja. Kalau tidak salah, ada dua hektare lahan yang disiapkan,” ungkapnya.

Selain jembatan timbang, Kemenhub juga akan membangun gudang, di sekitar jembatan timbang. Tujuannya, untuk menyimpan barang, atau muatan jika ada kendaraan dengan muatan berlebih.

“Karena, jalan kita ini hanya kelas III, atau berkapasitas hanya 8 ton saja. Jika ada kendaraan sering melintas melebihi kemampuan jalan, sudah pasti jalannya akan cepat rusak,” ujarnya.

Saat ini, diakuinya cukup banyak kendaraan yang melintas di poros jalan tersebut, dengan tonase lebih dari 8 ton. Seperti truk crude palm oil (CPO), dan truk pengangkut tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Selain itu, ada juga mobil barang, dengan muatan tidak sesuai kelas jalan, yang berasal dari luar daerah. Seperti Samarinda maupun Balikpapan.

Muatan kendaraan yang berlebih, kata Abdurrahman, akan diturunkan dan disimpan di dalam gudang. Jika sudah sesuai, kendaraan itu bisa kembali melanjutkan perjalanan.

Sementara, sisa barang bisa diambil lagi setelah muatan sebelumnya sudah diantar ke tempat tujuan.

“Nanti, akan difilter di jembatan itu, baik yang keluar maupun yang masuk Berau. Tidak ada jalur lain, selain melalui jembatan timbang,” ujarnya.

Rencana pembangunan jembatan timbang, diakuinya merupakan usulan Dishub Berau, sejak beberapa tahun lalu.

Tujuannya, menjaga aset jalan, agar tidak rusak, karena dilewati kendaraan bermuatan berat. */ZZA/REY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: