Hadirkan Program Tanya Jawab, Keluhan Disampaikan kepada Wali Kota
Program ini, dikatakannya, sekaligus ingin mengajak masyarakat Balikpaan untuk berpikir. Dan menyampaikan permasalahan, keluhan bahkan jika ada sesuatu mengganjal dihati bisa disampaikan. Ketimbang menyumpah serapah di media sosial.
"Jadi, inilah jawaban atas kebutuhan masyarakat. Akan wadah untuk bercerita dan mencari solusi tentang segala persoalan," jelasnya.
Pengusaha di bidang konstruksi itu cukup percaya diri mengatakan program ini ibarat oase di tengah gurun. Bagi masyarakat yang tak tahu lagi harus ke mana berkeluh kesah.
Selain menjawab langsung. Yaser juga berkomitmen menyampaikan masalah-masalah lintas sektor itu. Kepada pembuat kebijakan; pemerintah. Sehingga, ia berharap program ini bisa menjembatani atau sebagai penyambung antara masyarakat dengan pemerintah dalam proses penyelesaian masalah.
“Tema pertanyaan pun cukup bervariasi. Dari pembahasan yang berat sampai yang ringan,” katanya.
Contohnya, pertanyaan mengenai solusi atas angka pengangguran di tengah pandemi. Kemudian terkait masalah regulasi birokrasi di saat adaptasi new normal. Bahkan ada pertanyaan mengenai ketahanan pangan di tengah pandemi ini.
Namun, bagi Bang Yaser, itu tidak masalah. Ia bahkan hanya menjawab dan menjelaskan solusi secara spontan. Dengan keilmuan, wawasan dan pengalaman yang dimilikinya.
Ada juga yang bertanya, kenapa dirinya akhir-akhir ini sering ngopi dan berkumpul bersama anak muda? Apakah ada tujuan tertentu alias pencitraan? "Padahal Bang Yaser adalah seorang pengusaha sukses," ucapnya menceritakan pengalaman menghadapi pertanyaan masyarakat.
Itu pun dijawab santai olehnya. Ia menerangkan bahwa hal itu adalah rutinitas yang sudah sejak lama dilakukannya. "Saya suka ngopi. Dan suka ngumpul sama anak muda. Untuk saling sharing," imbuhnya.
Menurutnya anak muda penuh ide. Menguasai teknologi digital dan cenderung berfikir out of the box. Hal itu yang ingin ditru dan bahkan diberdayakan olehnya melalui kelompok anak muda yang menamai dirinya Sahabat Yaser.
Anak-anak muda pun merasa terwadahi. Dan merasa ada kesamaan visi dengannya. Sehingga ia membentuk kelompok relawan.
Lantas kenapa disebut sahabat? Karena bentuk relasi yang terbangun memang layaknya sahabat. Bukan seperti relawan pada umumnya. Di samping itu, jelas Yaser. Ia memang bersahabat dengan banyak anak muda. Sebab relasi dalam bentuk sahabat bisa dipertahankan selamanya.
Melalui program itu Yaser juga turut membantu memasarkan produk-produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Dengan cara di-endorsment oleh dirinya sendiri. Hal itu dudukung oleh ketokohan dan paduan desain teknologi digital marketing yang eye catching.
Tujuannya, untuk membangkitkan lagi semangat para pelaku UMKM, dari pukulan wabah virus.
"Agar tidak perlu lagi cemas, khawatir terpuruk dan stuck gara-gara COVID-19. Ini sebenarnya tugas kita bersama untuk saling merangkul agar bangkit bersama," tuturnya.
Hal itu juga sekaligus mempertegas perannya sebagai ketua Kadin Balikpapan. Bahkan, ia menyebut, tidak sedikit pelaku usaha kecil yang bertanya dan meminta tips-tips untuk bertahan di tengah situasi pandemi.
Yaser pun tak segan mencoba menjawab sampai membedah masalah tersebut. Berbekal pengalaman sebagai pengusaha.
Yang penting, katanya, ia berusaha dulu memberi solusi. Ketimbang berdebat tiada ujung. Ia juga berusaha mendorong untuk terciptanya suasana kemudahan dalam berusaha. Juga mendorong pemkot untuk membuat regulasi yang berpihak pada pengusaha lokal untuk memperkuat PAD dan geliat ekonomi kota.
Yaser mengklaim telah menyampaikan langsung kepada wali kota Balikpapan. Terkait keluhan, saran dan masukan serta pertanyaan masyarakat melalui program "Sahabat Bertanya, Yaser Menjawab". Dalam beberapa kali pertemuannya dengan wali kota. (eny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: