Siapkan SOP Transportasi Air

Siapkan SOP Transportasi Air

DISHUB sedang menyusun SOP tranportasi air sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kemnehub.

Tanjung Redeb,Disway – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Berau, sedang menyusun standar operasional prosedur (SOP) transportasi air. Koordinasi telah dilakukan dengan sejumlah pihak, dalam menentukan SOP yang bakal diterapkan nanti.

Kepala Dishub Berau, Abdurrahman mengatakan, penyusunan SOP ini akan berpedoman dari aturan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan. Dalam penyusunan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP).

“Izin gerak dari seluruh speedboat ini ada di KUPP, kami hanya menyiapkan fasilitasnya saja. Hal-hal yang berkaitan dengan mereka di laut akan kami susun sama-sama. Akan ada rapat dengan jasa raharja, agen pelayaran dan pihak lainnya dalam waktu dekat ini,” jelasnya.

Momen ini pun dikatakan Abdurrahman, menjadi bagian dalam pembenahan sistem transportasi di Berau.

Ditegaskannya, bahwa pemilik maupun operator speedboat yang digunakan untuk angkutan orang harus memperhatikan faktor keselamatan. Terutama dalam menyediakan alat kelengkapan keamanan maupun fasilitas pendukung lainnya.

Hal ini merupakan antisipasi jika terjadinya masalah di tengah perjalanan.

“Mereka harus menyediakan life jacket (pelampung), alat komunikasi dan sebagainya. Dan harus dipastikan bahwa seluruh penumpang harus menggunakan pelampung terlebih dahulu, jika tidak maka motoris berhak untuk tidak mengoperasikan speedboat,” tegasnya.

Abdurrahman mengatakan, Dishub akan selalu mengawasi transportasi air ini dengan maksimal. Selain itu, dirinya menegaskan bahwa speedboat dilarang membawa penumpang pada malam hari.

Sebab, hampir seluruh alat transportasi tersebut sangat minim penerangan.

Menurutnya, menyeberangkan wisatawan ke pulau-pulau pada malam hari, sangat rawan. Jika terjadi sesuatu, akan menyulitkan proses pencarian dan evakuasi.

Tidak hanya itu, setiap pemilik atau operator transportasi air, diimbau untuk menyiapkan suku cadang mesin, bahkan jika memungkinkan membawa mesin cadangan.

Karena dalam beberapa kasus, terjadi kerusakan mesin sehingga terombang-ambing di tengah laut dan sulit mendapat pertolongan karena tidak terjangkau sinyal seluler.

Karena itu, alat komunikasi cadangan, seperti radio komunikasi juga sangat penting. “Radio komunikasi itu termasuk alat keselamatan yang vital untuk transportasi air,” tegasnya. HUMAS/APP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: