Supervisor Tambang SMJ Tewas

Supervisor Tambang SMJ Tewas

UNIT WT 04 yang digunakan Bambang Hermanto (43), Supervisor Mekanik PT Sumber Mitra Jaya (SMJ) dalam kecelakaan kerja, beberapa waktu lalu.

Tanjung Redeb,Disway – Kecelakaan kerja terjadi di Pit Selatan area tambang batu bara PT Supra Bara Energi (SBE), Minggu (5/7) lalu. Petaka kerja itu merenggut nyawa Bambang Hermanto (43), Supervisor Mekanik PT Sumber Mitra Jaya (SMJ) selaku kontraktor.

Berdasarkan keterangan sumber yang namanya enggan disebutkan, kejadian sekira pukul 23.00 Wita, saat Bambang Hermanto mengendarai unit WT (water tank) 04, bersama Superintendent (Spi) Mekanik Holdi, untuk memadamkan unit PC 1250 yang terbakar di lokasi tambang PT SBE.

Unit WT yang dikendarai melaju tak terkendali di penurunan Pit Selatan, yang disinyalir sistem pengereman yang tidak berfungsi optimal.

Karena panik, keduanya melompat keluar dari unit untuk menyelamatkan diri. Nahas, Bambang Hermanto kehilangan nyawa yang diduga akibat benturan.

“Informasi seperti itu dari teman-teman yang piket saat malam kejadian. Memang unit WT 04 sering mengalami ganggan pengereman,” bebernya kepada Disway Berau saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (7/7) kemarin.

Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning Wibowo melalui Kasat Reskrim Polres Berau Rido Doly Kristian membenarkan, insiden kecelakaan tambang yang menewaskan satu karyawan PT SMJ yang beroperasi di wilayah Kecamatan Teluk Bayur.

Untuk menindaklanjutinya, pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari Inspektur Pertambangan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) wilayah Kaltim.

“Masih menunggu laporan dari inspektur tambang. Jika nanti hasilnya ada unsur kelalaian yang berdampak pada pidana kami tindak lanjuti,” jelasnya.

Tim Inspektur Pertambangan Kementerian ESDM wilayah Kaltim, Andi menyampaikan, pihaknya masih melakukan investigasi terkait penyebab insiden fatality dalam kecelakaan tambang di PT SBE, mulai dari teknis, elevasi jalan hingga prosedur lainnya.

Hasil investigasi penyebab laka tambang diprediksi keluar sekira 11-13 Juli mendatang.

“Kami tidak mencari unsur kelalaian dalam investigasi, tapi penyebab secara teknik agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Hasilnya investigasi akan diberikan kepada kepolisian,” ucapnya.

Namun, investigasi mengalami kendala, karena dilakukan secara online. Kendati demikian, pihaknya memiliki Kepala Teknik Tambang (KTT) untuk melakukan pengawasan dalam investigasi di lapangan.

“Seperti pengecekan unit memang dilakukan mekanik perusahaan, tapi diawasi oleh KTT yang kami tempatkan di setiap perusahaan pertambangan. Besok kami akan meminta keterangan saksi, terutama PM perusahaan terkait prosedur pengoperasian,” terangnya.

Disingungg indikasi manipulasi laporan investigasi kecelakaan tambang? Andi memastikan, hal itu tidak akan terjadi meski investigasi dilakukan secara online.

“Pasti ketahuan jika perusahaan memberikan keterangan palsu atau tidak sesuai hasil di lapangan. Jika ketahuan, tentu ada tindakan sesuai prosedur,” tegasnya.

Human Resource Departement (HRD) Manager PT SMJ, Nancy Managkot saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait insiden kerja, belum memberikan respons sampai berita ini diterbitkan.

Sementara, jenazah Bambang Hermanto dipulangkan ke Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menggunakan Pesawat Sriwijaya dari RSUD Abdul Rivai sekira pukul 16.00 Wita, Selasa (7/7). */jun/app

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: