Bisnis Makanan di Samarinda: Pesan Antar Dulu, Bawa Pulang Kemudian

Bisnis Makanan di Samarinda: Pesan Antar Dulu, Bawa Pulang Kemudian

Samarinda, DiswayKaltim.com - Berbagai strategi diterapkan para pelaku usaha supaya tetap bertahan di kala pandemi. Termasuk usaha di bidang kuliner di Samarinda. Memanfaatkan media sosial dan aplikasi pesan instan, banyak pelaku usaha menggunakan layanan ke pesan antar. Sekarang, mengutamakan pesan bawa pulang.

Datu Firdaus Malik ialah salah satu pelaku usaha yang mengutamakan layanan pesan antar. Pemilik Chicken Korean (CK) Ayam Caramel di Samarinda itu menyebut, bisnis yang dirintis sejak 2017 tetap bertahan dengan strategi itu. Bahkan, ia kini lebih mengutamakan pesan bawa pulang.  

Sebabnya, selama pandemi COVID-19 pemerintah melarang makan di tempat, serta membatasi aktivitas warga.   Hal itu bukan hal baru baginya.  "Kita sejak awal memang usaha rumahan. Jadi lebih sering pakai sistem pesan-antar. Jadi selama COVID ya sistem pesan antar ini masih jalan. Bahkan lebih memudahkan," katanya, kepada Disway Kaltim, Rabu (24/6).

Maskipun diakui pria yang akrab dipanggil Daus ini, jumlah permintaan pesanan sempat menurun. Jika pada hari normal ia bisa melayani pesanan hingga 100 porsi per hari. Di masa COVID-19, permintaan menurun hingga 40 persen. Namun, ia masih bersyukur, meski terjadi penurunan, usahanya tetap bisa bertahan. Tanpa tutup outlet, atau pun merumahkan karyawan.

"Kita kan memang basic-nya online food. Jadi alhamdulilah masih bisa bertahan," imbuh Datu Firdaus.

Ia menyebut bisnisnya mulai membaik menjelang lebaran. Permintaan sempat kembali meningkat. Ia pun berharap di masa normal baru, bisnisnya bisa kembali berjalan normal. Daus meyakini, prospek bisnis di bidang kuliner cukup menjanjikan. Kuncinya hanya perlu berinovasi dan mengikuti selera pasar. Belajar dari pengalamannya saat awal merintis usaha.

"Dulu, waktu masih hype ayam geprek, kita bikin ayam caramel. Jadi memang harus berani berinovasi," ujar alumnus Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.

Ia juga berencana untuk mengembangkan bisnisnya supaya semakin besar. Pertama ia ingin meluncurkan menu baru. Kemudian membuka outlet yang lebih nyaman dan luas. Supaya bisa menampung lebih banyak pengunjung. Karena outletnya saat inj, hanya bisa menampung maksimal 12 orang.

"Sekarang masih fokus di take away  karena yang sekarang tempatnya gak terlalu besar," ujarnya.

Menjalankan bisnis bukan tanpa kendala. Daus mengatakan, untuk mengembangkan bisnisnya ia masih membutuhkan modal yang lebih banyak. Selain itu, ia juga mengaku masih butuh banyak belajar terkait dunia bisnis. Terutama tentang strategi pemasaran dan  pelayanan prima kepada pelanggan.

Bisnis yang awalnya ia rintis bersama sang istri ini, kini memiliki 6 karyawan. Selain menjual ayam karamel sebagai menu utama. Outletnya juga menjual berbagai menu makanan ringan dan minuman. Outletnya di Jalan Wijaya Kusuma 4 No 17 B ini buka setiap hari. Mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam.

Sebelum sukses seperti sekarang, Daus mengaku dulunya hanya bermodal uang seadanya untuk membeli ayam dan tepung. Sebelum memiliki outlet, ia hanya menjual secara online melalui postingan facebook. Saat itu, ia hanya mampu menjual 10 porsi per hari. Bisnisnya mulai berkembang pesat saat ia mulai mendaftar sebagai mitra di Go Food dan Grab Food pada 2018. Dan mulai membuka outlet pada 2019. (krv/yos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: