OJK: Perbankan Kaltim Sehat dan Kuat
Tayangan sebuah video yang menyebar di media sosial dengan narasi nasabah kesulitan menarik uang di salah satu bank swasta, bisa berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat kepada perbankan. Mengantisipasi hal itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Timur, buru-buru meluruskan.
Samarinda, DiswayKaltim.com - “Perbankan di Kaltim sehat dan kuat!” Pernyataan bernada meyakinkan itu keluar dari pernyataan yang dirilis Made Yoga Sudharma, Minggu (14/6) kemarin. Ia adalah Kepala OJK Kaltim. Made menegaskan, tidak hanya perbankan Kaltim, secara umum industri perbankan nasional saat ini dalam kondisi stabil dan terjaga.
Hal ini tercermin dari rasio keuangan hingga April 2020 yang berada dalam batas (treshold) yang aman seperti permodalan (CAR) 22,13 persen, kredit bermasalah (NPL) gross 2,89 persen, dan NPL net 1,09 persen.
Kecukupan likuiditas yaitu rasio alat likuid non core deposit dan alat likuid simpanan masyarakat (dana pihak ketiga) per April 2020 terpantau pada level 117,8 persen dan 25,14 persen. Jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.
"Sementara untuk perbankan Kaltimtara, pertumbuhan kredit year on year (yoy) sampai dengan April 2020 tercatat sebesar 2,14 persen. Dibandingkan April 2019, dari sebesar Rp 70,7 triliun naik menjadi Rp 72,2 triliun," kata Made lagi.
Tingkat kesehatan dari penyaluran kredit tersebut masih berada pada level yang aman dimana rasio kredit bermasalah (NPL) net per april 2020 tercatat sebesar 2,80 persen justru membaik dibandingkan periode april 2019 sebesar 3,24 persen.
"Angka-angka ini menunjukkan bahwa kondisi perbankan baik secara nasional maupun regional Kaltimtara berada pada kondisi yang sehat dan stabil," lanjut Made.
Ia juga mencermati perkembangan yang ada di masyarakat dalam beberapa hari ini. Dimana beredar viral berita lama yang mengkaitkan kondisi beberapa bank. OJK menyampaikan agar masyarakat jangan terpengaruh dengan berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan tersebut.
Termasuk jika ada pihak yang tidak beretika dan menggunakan berita-berita negatif tersebut sebagai marketing gimmick untuk menarik nasabah bank.
Berita viral ini berawal dari beredarnya informasi hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) beberapa waktu lalu yang mengaitkan nama beberapa bank. Atas hal ini, Ketua BPK, Agung Firman Sampurna sudah memberikan klarifikasi bahwa tidak ada yang perlu dikhawtirkan terhadap kondisi bank-bank tersebut.
Hasil pemeriksaan BPK adalah pada posisi pemeriksaan thn 2019 yang dilakukan oleh BPK terhadap OJK. Bukan terhadap individu masing-masing bank yang tersebut namanya. Hasil pemeriksaan tersebut pun telah diselesaikan oleh OJK dan telah diterima dengan baik hasilnya oleh pihak BPK.
"Dengan penjelasan ini kami harapkan selanjutnya agar masyarakat tenang, tidak panik dan tetap percaya kepada lembaga perbankan," ucap Made mengimbau.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan, BI, OJK, LPS dan stakeholders kata dia saat ini sedang bekerja keras untuk membuat langkah-langkah dalam upaya melakukan pemulihan ekonomi nasional. Dengan demikian masyarakat hendaknya tetap tenang dan tidak percaya dgn isue yang beredar serta tetap melakukan transaksi keuangan yang wajar melalui perbankan.
Made juga mengimbau kepada masyarakat yang ingin memperoleh informasi mengenai sektor jasa keuangan. Untuk mencari informasi-informasi yang berasal dari sumber yang valid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: