Stimulus UMKM Jadi Penopang Balikpapan Pasca Virus

Stimulus UMKM Jadi Penopang Balikpapan Pasca Virus

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Pemerintah Kota Balikpapan akan menyusun anggaran pemulihan ekonomi pada tahun anggaran 2021. Pemulihan ekonomi menjadi salah satu program prioritas pasca pandemi COVID-19.

Sekretaris Daerah, Pemerintah Kota Balikpapan, Sayid MN Fadly menjelaskan program recovery dicanangkan melalui stimulus Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang akan menyusun program pemulihan,” katanya, Kamis (11/6)

Meski tak menyebut seperti apa program pemulihan yang akan dikerjakan, Sayid Fadly menyinggung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). “Masih dibahas bersama program mana yang relevan dilaksanakan tahun depan. Pak Wali (Kota) juga membentuk UMKM Care Center yang diprakarsai Bank Indonesia di Balikpapan,” sebutnya.

Pembentukan UMKM Care Center tersebut bertujuan mengawal pelaku usaha yang dulu tidak terdampak krisis 1998, saat ini terimbas. Tim itu akan mengidentifikasi sisi permodalan, manajemen, sampai pemasaran. “Jadi dari berbagai sisi kita mencoba perbaiki, supaya ekonomi bisa dipulihkan,” beber Sayid Fadly.

Karena masih dalam proses penyusunan anggaran, Fadly tak bersedia menyebutkan besaran anggaran program pemulihan ekonomi itu. Tahun ini, pendapatan Kota Balikpapan anjlok. Selain dana transfer yang berkurang, Pendapatan Asli Daerah (PAD) tergerus penanganan virus.  “Ya kita tunggu aja dari provinsi, karena dana bagi hasil (DBH) dipotong hampir 60 persen,” urainya.

Jika sebelumnya DBH dari pajak kendaraan ditarget mampu meraup pemasukan sekitar Rp 307 miliar. Namun kenyataannya, Balikpapan cuma kebagian Rp 194 miliar.

Sementara realisasi PAD di triwulan pertama nilainya masih sangat kecil. Yakni sekitar Rp 138 miliar. Masih jauh di bawah total target PAD tahun 2020 yang ditetapkan sebanyak Rp 700 miliar. “Triwulan kedua sudah masuk COVID-19 sehingga ekonomi menurun. Triwulan ketiga, kami belum tahu kondisinya akan seperti apa," tandasnya.

Menurut Fadly, penanganan COVID-19 tetap menjadi prioritas “karena kita tidak tahu kapan selesainya ini pandemi,” ucapnya. Sehingga kedua program yaitu penanganan covid dan pemulihan ekonomi tahun 2021 tetap jalan.

Sementara itu Sekretaris Dinas Perdagangan Balikpapan, Philipus Rimpa bersedia membuka sedikit program pemulihan ekonomi yang akan diusulkannya. “Salah satu program pemulihan ekonomi yang akan dilakukan adalah membawa UMKM ikut pameran di dalam negeri.

Bukankah ikut pameran merupakan program tahunan?

“Bedanya, UMKM yang ikut dalam pameran akan diseleksi terlebih dahulu karena tujuannya produk yang dihasilkan dapat go internasional,” kata Philipus Rimpa. Dinas Perdagangan akan melakukan kurasi produk UMKM mana yang lebih dinamis baik penjualannya atau produk. “Dan tentunya legalitas perusahaan serta produk sudah terdaftar,” tukas Philipus Rimpa. Ia menyebutkan jumlah UMKM yang diajak juga akan menyesuaikan anggaran yang banyak dialihkan untuk penanganan COVID-19.

Awal pekan ini Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi mengungkapkan prioritas tahun terakhir kepemimpinannya ialah recovery ekonomi dari pandemi.  Program itu disusun atas kolaborasi dengan pemerintah pusat. “Sehingga capaian RPJMD mungkin sampai 2020,” ujarnya.

Menurut dia, akan dilakukan revisi target pencapaian RPJMD. Karena pada 2020 pengerjaan tidak akan maksimal, mengingat anggarannya digunakan untuk refocusing COVID-19.  

Terkait RPJMD, Penjabat Sekprov Kaltim, Muhammad Sa’bani akan melakukan penyesuaian sektor ekonomi dengan tetap memperhatikan sektor lainnya. “Sektor kesehatan dan pendidikan juga dalam rangka recovery,” pungkasnya. (fey/yos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: