Bilik Disinfektan Diskes PPU Disorot Warga, Dinilai Terlampau Mahal

Bilik Disinfektan Diskes PPU Disorot Warga, Dinilai Terlampau Mahal

Pengadaan bilik disinfektan oleh Dinas Kesehatan (Diskes) Penajam Paser Utara (PPU) menuai sorotan. Dibicarakan di media sosial. Masyarakat mempertanyakan harga pembelian yang terlampau tinggi.

------------

AWALNYA, ada pemberitaan di salah satu media akhir Mei lalu, yang mengungkapkan bahwa Diskes PPU setidaknya telah menggelontorkan dana tak kurang dari Rp 4 miliar untuk membeli barang tersebut.

Warga merespons pemberitaan tersebut. Dituangkan melalui media sosial (medsos). Menyoroti mahalnya harga yang mesti dikeluarkan.

Salah satunya akun Facebook dengan nama Alfiansyah Pratama. Memposting tertanggal 29 Mei, ia menuliskan perbandingan bilik tersebut di beberapa penjual barang serupa.

"Kalau ada yang mau coba hitung-hitung, rincian biaya bilik disinfektan negeri awan. Kmu jangan lupa msukkan disitu poin pee:10%," tulisnya.

Akun Alfiansyah Pratama diketahui pula sering mengungkapkan permasalahan yang kerap terjadi di PPU. "Itu yang bikin mahal juga po (sapaan adat Sulawesi) sebenarnya. Wkwkwkwkw," lanjutnya.

Selain itu, dalam lanjutan tulisan status medsosnya tersebut akun ini menduga adanya indikasi mark-up yang telah dilakukan pemerintah dalam pengadaan barang saat masa darurat COVID-19, serta kebijakan pemerintah PPU.

Diketahui, bilik disinfektan yang dipesan Dinas Kesehatan (Diskes) Penajam Paser Utara (PPU) sebagian telah datang dan mulai diaktifkan.

Total pemesanan ada 104 bilik. Sebanyak 100 bilik di antaranya untuk manusia. Kini masih ada sekira 44 bilik yang masih dalam proses pengiriman. Kemudian 4 bilik lainnya khusus untuk kendaraan. Juga masih dalam pengiriman.

Adanya bilik disinfektan itu, utamanya untuk pengetatan di setiap pintu masuk. Serta menghindari adanya penularan Coronavirus Disease (COVID-19). Utamanya di tiap kantor-kantor pemerintahan serta beberapa tempat yang ramai dikunjungi masyarakat. Seperti pasar dan rumah ibadah.

HARGA BILIK

Disway Kaltim coba mengonfirmasi berapa harga pembelian bilik-bilik tersebut. Diskes PPU menyebut menghabiskan biaya total Rp 4,9 miliar. Rinciannya Rp 29 juta per bilik untuk bilik manusia dan Rp 500 juta untuk satu bilik sterilisasi khusus kendaraan.

Kepala Diskes PPU Arnold Wayong menjelaskan, tidak fair jika harga tersebut dibandingkan dengan masa saat ini. Pasalnya, barang tersebut dipesan Maret lalu, saat awal COVID-19 masuk ke Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: