Kepala Desa Peduli Pendidikan, Salurkan Beasiswa dari ADD

Kukar, DiswayKaltim.com - Kepala Desa Kampung Baru, Kecamatan Tabang Supardi Baatz melakukan terobosan penting. Untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di desanya.

Yakni dengan memanfaatkan Alokasi Dana Desa (ADD). Dimanfaatkan untuk beasiswa warganya yang sedang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

"Saya sebagai kepala desa sangat konsen tentang hal (beasiswa) itu," ujar Baatz kepada Disway Kaltim, Kamis (4/6/2020).

Sebagai langkah awal, Supardi menjajaki dua kampus besar yang ada di Kalimantan Timur. Yakni Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Tenggarong dan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Samarinda.

ADD yang dianggarkan untuk beasiswa tersebut, akan diberikan kepada pemuda Desa Kampung Baru. Bahkan kedua kampus yang disasar olehnya itu, menyambut baik program yang memang menjadi visi misi sebagai kades terpilih 2019-2025.

"Saya berharap menjadi contoh agar setiap desa menganggarkan beasiswa untuk para pemudanya," lanjut Supardi.

Sementara itu, Rektor Unikarta Erwinsyah menyambut baik program pemberian dana beasiswa dari desa. Dan ini diharapkan menjadi percontohan bagi desa lain di Kukar. "Ini juga kan untuk pengembangan SDM di desa, jujur ini program yang keren," ujar Erwinsyah.

Erwinsyah menyebut program beasiswa di Unikarta Tenggarong akan terfokus di Fakultas Pertanian (Faperta). Hal ini melihat kebutuhan Desa Kampung Baru yang ingin mencetak sarjana untuk pengembangan pertanian di sana.

Terlebih, di Desa Kampung Baru mayoritas masyarakatnya sebagian besar bertani dan berkebun. Bertani padi sawah maupun padi gunung yang memang khas di sana.

Bahkan ke depan, salah satu kepala desa termuda yang ada di Kukar ini memiliki impian untuk membuka lahan pertanian baru. Dan tempat pariwisata. Untuk itu memang membutuhkan SDM yang unggul di bidangnya.

"Jika sumber daya menusia terpenuhi, desa akan sangat-sangat maju, berkembang dan mandiri," pungkas Erwinsyah.

Diketahui, untuk menuju ke Desa Kampung Baru membutuhkan waktu hingga enam jam dari pusat Kota Tenggarong melalui akses darat. Dan lebih dari enam jam jika melalui jalur perairan Sungai Mahakam. Dengan menggunakan moda transportasi speed boat. (mrf/eny)

Sumber: