2 Ribu Rapid Test untuk Pemuka Agama Balikpapan

2 Ribu Rapid Test untuk Pemuka Agama Balikpapan

Suasana Islamic Center Balikpapan di malam hari. (Ilustrasi/Andi M Hafizh/Disway) -- Balikpapan, diswaykaltim - Pemkot akan melonggarkan kebijakan pelaksanaan ibadah. Lantaran ada dua hari besar. Yang akan dilaksanakan. Yakni Kenaikan Isa Al Masih, Kamis (21/5). Dan Idulfitri, Senin (25/5). Keputusan ini tertuang dalam surat edaran. Yang dibuat antara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Forkopimda. Yang melibatkan para tokoh agama. Dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikapan, dan Badan Kerja Sama Gereja (BKG) Balikpapan. Setelah mendengar sejumlah pendapat, pemkot memutuskan memberi keringanan. Untuk kegiatan di rumah-rumah ibadah. Dengan catatan, tanpa mengurangi imbauan beribadah sebaiknya di rumah saja. "Ini harus melalui protokol kesehatan yang sangat ketat," ujar Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Senin (18/5). Berdasarkan kesepakatan, pemkot melakukan langkah-langkah antisipasi. Dengan mempersiapkan 2 ribu rapid test. Alat ini untuk melihat kesehatan para imam masjid. Yang nantinya memandu salat Idulfitri di masjid masing-masing. Hal yang sama berlaku bagi pemuka Kristen. "Kami libatkan imam, pengurus masjid, pendeta dan pastor," ungkapnya. Pelaksanaan rapid test dimulai Selasa (19/5). Rizal menunjuk 12 lokasi. Mulai dari rumah sakit, klinik maupun puskesmas yang tersebar di enam kecamatan se-Balikpapan. Seperti di RSUD Beriman, Puskesmas Mekarsari, Laboratorium Kesehatan Daerah Pasarbaru, serta di Kantor PMI Klandasan. Kemudian Puskesmas Sepinggan, Puskesmas Gunung Bahagia, Puskesmas Manggar Baru,  Puskesmas Lamaru, Puskesmas Karangjoang, dan Klinik Ibnu Sina. Untuk Balikpapan Barat, rapid test dilakukan di Rumah Sakit Sayang Ibu dan Puskesmas Baru Ulu. "Kami sudah memberitahu Dewan Masjid Indonesia (DMI) Balikpapan," urainya. Rizal menjelaskan, 2 ribu rapid test dari Pemprov Kaltim. Selain untuk tokoh agama, alat ini bisa digunakan untuk petugas. Maupun masyarakat yang dinilai rentan terpapar. “Beberapa kelompok masyarakat yang kami anggap rentan akan dilakukan,” katanya. Ada tambahan 250 rapid test dari Kodam VI Mulawarman. Yang akan digunakan untuk masyarakat yang rentan terpapar. “Supaya kami bisa mendeteksi mereka yang rentan,” imbuhnya. (ryn/hdd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: