Perang Melawan Musuh Tak Terlihat
Jubir Menteri Pertahanan RI Dahnil Anzar Simanjuntak saat memaparkan materi via daring. (Michael/Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Dialogika kembali menggelar diskusi Ke-III bertema Peran Kebijakan Pemerintah dan Partisipasi Masyarakat Kaltim dalam Penanggulangan COVID-19. Menghadirkan pembicara yaitu Jubir Menteri Pertahanan RI Dahnil Anzar Simanjuntak dan Plt Asisten I Sekprov Kaltim Jauhar Efendi. Dalam pemaparannya, Jauhar mengatakan Pemprov Kaltim terus bergerak dalam penanganan virus Corona (COVID-19). Berbagai kebijakan yang dilakukan diarahkan untuk penanganan dan dampak yang ditimbulkan Covid-19 sesuai arahan Pemerintah Pusat. Diantaranya melakukan refocusing anggaran untuk penanganan kesehatan, jaring pengaman sosial dan dampak ekonomi. Besaran awalnya hanya Rp 388,58 miliar. Ditetapkan realokasi penanganan COVID-19 ditingkatkan hingga Rp 500 miliar. Bahkan, Pemprov juga melakukan langkah penanganan virus ini. Salah satunya menjadikan Bapelkes Dinkes Kaltim sebagai tempat karantina. Begitu pula, jika dibutuhkan Asrama Haji Batakan sebagai tempat karantina. “Pemprov telah menyiapkan pemenuhan kebutuhan RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda dan RSUD Kanujoso Djatiwibowo sebagai rumas sakit rujukan penanganan Covid-19,” jelasnya. Terkait kemungkinan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kaltim, Jauhar mengatakan bahwa hal tersebut kemungkinan dapat diberlakukan. Bahkan jauh sebelumnya menurutnya Kaltim telah menetapkan kebijakan local lockdown atau isolasi terbatas untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Hanya saja, karena itu kebijakan pusat sehingga kebijakannya dianulir. Sementara itu Dahnil mengatakan bahwa COVID-19 merupakan ancaman non militer atau perang semesta. Karena penyebaran virus mengikuti pergerakan masyarakat. “Perang semesta adalah melibatkan seluruh masyarakat untuk bersama-sama melawan. Masyarakat sebagai garda terdepan, benteng terakhir adalah tenaga kesehatan,” terangnya. Ia juga menyampaikan bahwa kementerian pertahanan serius dalam melawan virus corona. Hal itu diwujudkan dengan memberlakukan work from home (WFH), bagi seluruh tenaga di lingkungan Kemenhan. Selain itu sebagai upaya lain Kemenhan melakukan kerjasama dengan berbagai negara. “Kementerian pertahanan telah memberlakukan kerjasama dalam penjemputan APD dari negara lain. Selain itu kami semua telah bekerja dari rumah semenjak awal,” tuturnya. Berbagai macam pendapat dan saran yang disampaikan oleh peserta membuat diskusi tersebut menjadi catatan penting bagi Pemrov Kaltim. Jauhar menyampaikan, bahwa hasil dari dialog akan disampaikan kepada pimpinan. “Adapun masukan yang diperoleh akan disampaikan ke pimpinan sebagai bahan pendukung pembuatan kebijakan ke depan,” pungkasnya. (mic/boy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: