KONI Kaltim Usulkan Hal Penting Pada KONI Pusat

KONI Kaltim Usulkan Hal Penting Pada KONI Pusat

Zuhdi Yahya memberi keterangan pada awak media usai rapat. (Tebe/ Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Pada rapat antara KONI Pusat dengan KONI Provinsi se-Indonesia pada Selasa (12/5/2020) melalui video conference. KONI Kalimantan Timur tidak sekedar menyimak saja. Melalui ketua umum Zuhdi Yahya, KONI Kaltim turut pula memberi usulan yang kemudian menjadi perhatian besar bagi KONI Pusat. Berkaitan dengan penyelenggaraan SEA Games tahun 2021 Vietnam. Akan dihelat pada November 2021. Alias sebulan pasca PON. Tentunya jadwal ini akan memberatkan KONI Provinsi karena beberapa atletnya turut pula dipersiapkan untuk SEA Games. Maka dalam rapat tersebut, beberapa daerah mengusulkan untuk menunda penyelenggaraan SEA Games. Nantinya KONI Pusat yang akan mengomunisasikan hal tersebut. Tapi jika tidak bisa ditunda, KONI Kaltim meminta agar atlet yang saat ini mengikuti pelatnas, untuk diperbolehkan mengikuti PON membela daerahnya di ajang empat tahunan itu. "Pelatnas biasanya setahun sebelum Sea Games. Otomatis bersamaan dengan persiapan PON. Kami tidak masalah atlet mengikuti pelatnas. Tapi tetap diperbolehkan mengikuti PON. Karena atlet bersangkutan sudah kami persiapkan sejak jauh-jauh hari untuk PON," terang Zuhdi. Alasan KONI Kaltim menyoroti hal ini adalah bahwa pada kesempatan sebelumnya pernah terjadi atlet yang mengikuti pelatnas tidak diperbolehkan mengikuti PON. Dengan jadwal antara PON dan SEA Games yang berdekatan. Maka potensi pelarangan mengikuti PON bisa kembali terjadi. Maka sebelum itu terjadi, usulan tersebut diharapkan menjadi perhatian besar KONI Pusat. "Atlet yang mengikuti pelatnas ini kan kami atau daerah lain juga persiapkan selama bertahun-tahun. Pembinaannya menggunakan dana hibah dari pemprov. Kalau tidak membela daerah di PON, kami mempertanggungjawabkannya bagaimana?" "Lebih penting adalah bahwa atlet yang mengikuti pelatnas pastilah atlet unggulan. Mereka itu potensi meraih medali emas di PON. Kalau dilarang tentu akan berdampak bagi prestasi daerah," jelasnya seraya menyebut bahwa Kaltim memiliki cukup banyak atlet untuk mewakili Indonesia di ajang internasional. Zuhdi Yahya sendiri berharap usulan ini bisa direalisasikan. Pasalnya di PON XX Papua 2021 nanti, Kaltim punya target medali yang tinggi. Sebagaimana Kaltim yang konsisten berada di lima besar perolehan medali PON belakangan ini. (ava/fdl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: