Warga Paser Miliki Gejala COVID-19 Meninggal di PPU

Warga Paser Miliki Gejala COVID-19 Meninggal di PPU

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 PPU Arnold Wayong saat menyampaikan perkembangan pasien yang terpapar virus corona di PPU. (Istimewa) Penajam, Diswaykaltim.com - Satu orang warga Paser yang diduga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal di RSUD Ratu Aji Putri Botung, Nipah-Nipah, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (2/5/2020). Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 PPU Arnold Wayong membenarkan hal tersebut. Pasien tersebut berasal dari Desa Muara Talake, Kecamatan Long Kali. “Sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Butong (RAPB) PPU. Pasien dibawa oleh petugas Puskesmas Babulu subuh tadi. Tapi tidak bertahan lama. Langsung meninggal dunia,” katanya, Minggu (3/5/2020). Pasien itu merupakan anak berusia 11 tahun. Berjenis kelamin perempuan. Awalnya dia datang ke Puskesmas Babulu karena lokasi kediamannya lebih dekat daripada ke rumah sakit rujukan di Tanah Grogot. Karena memerlukan penanganan lebih lanjut, dia dirujuk ke RSUD RAPB PPU. “Pasien memiliki gejala sesak nafas. Sehingga status dijadikan sebagai PDP. Namun tidak masuk dalam daftar pasien corona PPU,” jelasnya. Arnold mengungkapkan, pasien masuk rumah sakit pukul 2.30 Wita. Lalu pasien meninggal sekira pukul 5.30 Wita. “Karena demam tinggi dan sesak napas berat. Jadi ditetapkan PDP oleh ahli paru rumah sakit,” ungkapnya. Pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Paser. Agar segera memakamkan almarhumah dengan protokol COVID-19. “Sudah dikomunikasikan dengan gugus tugas Paser untuk dimasukkan ke data PDP Paser,” ujarnya. Sebelum diantar ke Muara Talake, jenazah telah dibungkus dengan plastik dan ditaruh dalam peti jenazah. Hal ini sesuai protokol COVID-19. Pengantaran jenazah dikawal oleh personel polisi hingga ke lokasi pemakaman yang telah disiapkan di Muara Talake. Jenazah tiba sekira pukul 16.00 Wita di lokasi pemakaman. Setelah itu, pasien segera dikebumikan. “Walaupun belum sempat diisolasi, tapi selama penanganan pasien tersebut, petugas rumah sakit tetap memakai APD lengkap,” tutup Arnold.   Terpisah, Kepala Diskes Paser Amir Faisol membenarkan hal tersebut. “Warga Paser. Tapi belum tercatat sebagai PDP. Di Paser belum ada catatannya,” jawab Amir. (rsy/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: