Pasien COVID-19 Mengamuk Lagi, Langsung Diamankan di Kamar Berteralis Besi

Pasien COVID-19 Mengamuk Lagi, Langsung Diamankan di Kamar Berteralis Besi

Suasana ruang isolasi di RS IA Moeis. (M4/DiswayKaltim)

Samarinda, DiswayKaltim.com - Seorang pasien COVID-19) berinisial N kembali mengamuk dan diduga sempat memukul tenaga medis di RS IA Moeis, Minggu (3/5/2020).

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda Irfan membenarkan hal tersebut. Bersama tim Satgas COVID-19 Samarinda, sekira jam 08.00 wita, pasien dijemput dan dipindahkan ke RS Karantina Bapelkes di Jalan HM Rifaddin, Samarinda Seberang.

“Iya, ngamuk lagi pagi tadi. Mukul perawat,” ujar Irfan, Minggu (3/5/2020) di Samarinda, Kaltim.

Selain memukul tenaga medis, N yang sebelumnya ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) dari Klaster Ijtima Gowa itu diketahui pernah melakukan hal yang sama.  Saat masih dirawat di RSUD AWS Samarinda pada April lalu.

“Jadi akhirnya, disepakati (pasien) dipindahkan ke RS Karantina Bapelkes COVID-19,” imbuh Irfan.

Aksi N tak hanya melakukan kekerasan dan memecahkan kaca rumah sakit saja. Pasien COVID-19 ini dilaporkan Hendra dari informasi dilapangan bahkan sempat membuat ruang isolasi perawatan pasien menjadi tak kondusif.

“Ada beberapa pasien jadi sesak nafas karena dia ribut. Tim medis khawatir menganggu pasien lain, akhirnya dipindah,” ungkapnya lagi.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda Ismed Kosasih saat dikonfirmasi turut membenarkan. Pasien bersangkutan sudah dipindah dari RS IA Moeis ke RS Karantina Bapelkes.

“Hand over pasien N sudah selesai dari RS IA Moeis ke Karantina. Jam 11.00 Wita tadi sudah dipindah,” lugas Ismed melalui pesan whatsapp.

Adapun pasien akan ditempatkan di mess yang sudah dipersiapkan. Di mess itu juga telah dipasang teralis besi di jendela dan di pintu.

"Bila perlu gemboknya juga kami siapkan," tambahnya.

Ismed mengatakan di RS Karantina Bapelkes memang ada satu mess yang telah dipersiapkan untuk pasien-pasien yang kurang kooperatif.

"Nanti kami assement ulang lagi, ada tenaga psikolog di karantina. Kalau perlu, psikiater nanti kita siapkan," pungkasnya. (M4/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: