Sarkowi: Aklamasi di Luar Musda, Hanya Aspirasi
Sarkowi V Zahry. (dok) Samarinda, DiswayKaltim.com - Wakil Ketua SC Musda X Golkar Kaltim, Sarkowi V Zahry juga turut mengomentari rumor yang berhembus beberapa waktu belakangan. Terkait adanya aklamasi di luar musda. Ia meluruskan bahwa adanya tudingan bahwa ada oknum yang telah melanggar demokrasi di tubuh Golkar merupakan tudingan yang salah. "Jadi, sebenarnya kalau menyebut bahwa tidak ada demokrasi, itu tidak benar," tegas Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Kaltim ini. Yang benar, lanjut dia, Golkar selalu membuka ruang pada setiap bakal calon, kader atau non-kader yang akan maju. Akan dipersilakan saja untuk melakukan proses lobi-lobi. "Kan begitu. Karena nanti, itu penentuannya tetap di musda. Jadi, proses lobi-lobi itu silakan saja dilakukan. Apakah, misal Pak Isran mau melakukan lobi-lobi ke pemilik hak suara, dipersilakan. Rudi Mas'ud mau melakukan lobi-lobi, silakan. Kemudian Pak Makmur mau melakukan lobi-lobi juga dipersilakan. Kira-kira begitu, jadi terbuka saja," bebernya. Bahwa dalam proses lobi-lobi itu, lanjut dia, kemudian mengerucut ke salah satu nama, itu sah-sah saja. "Fair saja dan boleh-boleh saja," tandas dia. Menurut dia, dalam proses kompromi tersebut ditemukan ada kesepahaman visi dan misi serta program yang ditawarkan. "Sehingga orang mendukung. Jadi, tidak ada masalah. Prosesnya nanti tetap di forum musda. Musda yang akan menentukan," kata Sarkowi. Kemudian, munculnya banyak pendukung yang diarahkan kepada proses aklamasi, itu juga merupakan proses dari pendekatan. Lalu dalam Golkar juga, tambah dia, masih berjalan sesuai dengan prinsip, yakni menjunjung tinggi musyawarah untuk mufakat. Lebih jauh, mengenai surat kesepakatan yang terlampirkan 5 poin arahan dari Rudi Mas'ud, turut dijelaskan Sarkowi. Menurut dia, hal itu hanya bagian dari aspirasi yang diharapkan untuk DPD Kaltim jika terpilih. "Artinya, boleh saja orang punya harapan, usulan, boleh saja. Misal soal struktur kepengurusan, tentu nanti di dalam tahapan, ada namanya formatur. Nah, formatur nanti yang akan menggodok, siapa dan ditempatkan dimana, kan begitu," urainya. Lagipula, hal itu juga akan digunakan ketua terpilih nantinya untuk dibahas pada rapat formatur. "Ada usulan seperti itu untuk rapat formatur. Nah, ketua tim formatur itu, ketua terpilih. Silakan saja nanti, juga hal-hal yang lain, itu juga nanti ada tahapannya," ujarnya. (Rsy/dah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: