Bankaltimtara

26 Desa di Kutim Masih Gelap Gulita, Pembanguan Jaringan Listrik Terkendala Anggaran dan Akses Infrastruktur

 26 Desa di Kutim Masih Gelap Gulita, Pembanguan Jaringan Listrik Terkendala Anggaran dan Akses Infrastruktur

Ilustrasi belajar di tengah kondisi mati lampu atau minim penerangan-dok/Disway Kaltim-

KUTIM, NOMORSATUKALTIM - Sebanyak 26 desa di Kutim sampai saat ini masih belum menikmati aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Desa-desa tersebut menyebar di enam kecamatan di kutim. Meliputi Muara Ancalong, Muara Bengkal, Sangkulirang, Busang, Bengalon, Sandaran, hingga Batu Ampar.

Rinciannya, Muara Ancalong masih memiliki satu desa yang belum terang benderang, Muara Bengkal dua desa, Sangkulirang sembilan desa, Busang satu desa, Bengalon dua desa, Sandaran sembilan desa, dan Batu Ampar empat desa.

BACA JUGA:Warga Muara Ponaq Dihantui Gelap Gulita, PLN Tak Ada Apalagi Sinyal

Team Leader Perencanaan Listrik Perdesaan Kalimantan Timur (Kaltim), Agus Rudianto, menuturkan bahwa hambatan terbesar ada pada persoalan anggaran.

Menurutnya, program listrik desa menggunakan Anggaran Penanaman Modal Negara (APMN). Alokasinya oleh pemerintah pusat kepada PLN untuk memperluas jaringan ke pelosok.

BACA JUGA:UP3 PLN Beri Diskon Gede-Gedean di Kaltim Expo 2025: Listrik EV Diskon 50 Persen, Internet Cuma Rp50 Ribu

“Memang benar, roadmap kami disusun hingga tahun 2027. Namun, tentu akan sulit mencapai target 100 persen apabila anggaran belum tersedia,” ungkap Agus, memalui pesan WhatsApp, Minggu 14 September 2025.

Ia menambahkan, meskipun arah kebijakan dan dokumen perencanaan sudah jelas, pelaksanaan di lapangan sepenuhnya bergantung pada dukungan dana.

Selama dana pemerintah pusat tidak mencukupi, maka sebagian desa akan tetap menunggu lebih lama untuk merasakan aliran listrik.

Tidak hanya soal anggaran. Agus menjelaskan bahwa PLN juga berhadapan dengan berbagai kendala teknis.

Infrastruktur penunjang seperti jalan penghubung, jembatan, dan akses logistik ke sejumlah wilayah masih jauh dari kata layak, sehingga menyulitkan mobilisasi material dan pengerjaan konstruksi jaringan listrik.

BACA JUGA:Taman Ini Tak Butuh Listrik PLN! Samarinda Luncurkan Ruang Publik Ramah Iklim

Sebagai contoh, di Desa Long Poq Baru, Kecamatan Muara Ancalong, akses jalan masih belum memadai.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: