Bankaltimtara

Pemkot Samarinda Cetak LKS Sendiri untuk Dibagi Gratis, Hemat Rp66 M dan Libatkan Guru Lokal

Pemkot Samarinda Cetak LKS Sendiri untuk Dibagi Gratis, Hemat Rp66 M dan Libatkan Guru Lokal

Walikota Samarinda, Andi Harun saat penyerahan perlengkapan sekolah gratis kepada siswa SD Negeri 017 Palaran.-(Disway Kaltim/ Rahmat)-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mencetak sendiri buku Lembar Kegiatan Siswa (LKS) atau Lembar Kerja Pesera Didik (LKPD) untuk dibagi-bagikan secara gratis.

Kebijakan ini menjadi bagian dari program distribusi perlengkapan sekolah gratis bagi jenjang PAUD, SD, SMP, hingga pendidikan nonformal (PNF).

Peluncuran program ini ditandai dengan penyerahan simbolis di SD Negeri 017 Palaran, pada Senin, 14 Juli 2025.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengatakan, kebijakan ini diambil untuk menjawab keluhan masyarakat terkait beban tambahan biaya pendidikan. 

BACA JUGA: Sekolah Rakyat Samarinda Awali MPLS dengan Pemeriksaan Kesehatan, Petakan Bakat dan Potensi Siswa

BACA JUGA: Andi Harun Tegaskan Penundaan Sekolah Rakyat Hanya Masalah Teknis

Khususnya yang berkaitan dengan pembelian buku pelajaran atau LKS yang kerap dijual melalui sekolah.

"Selama ini, siswa dibebankan biaya pembelian buku, baik dari penerbit maupun hasil fotokopian. Sekarang, kami hadirkan solusi. Pemerintah yang mencetak dan membagikan langsung ke siswa," ujar Andi Harun seusai kegiatan.

Menurutnya, sempat ada opsi pembelian LKS langsung dari penerbit, namun setelah dihitung, nilainya mencapai Rp82 miliar. 

Pemkot akhirnya memutuskan mencetak sendiri LKPD dengan materi yang disusun para guru sesuai kurikulum. 

BACA JUGA: Gerakan Antar Anak Digelorakan di Kutai Barat, Disdikbud Dukung 'Hari Pertama Sekolah Bersama Ayah'

BACA JUGA: Anak Viral Terancam Putus Sekolah karena Ranking, Akhirnya Memilih Belajar di SKB

Langkah ini menurunkan kebutuhan anggaran menjadi sekitar Rp16 miliar, yang berarti terjadi efisiensi lebih dari Rp60 miliar.

“Ini bukan hanya soal penghematan, tapi juga pemberdayaan tenaga pendidik kita. Mereka mampu menyusun materi sendiri, dan kualitasnya tidak kalah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait