Warga Kampung Pegat Bukur Menanti Distribusi Air Bersih, Masih Ada 400 Rumah Belum Tersambung
Kepala Kampung Pegat Bukur, Suharyadi Kusuma-Maulidia Azwini/ Nomorsatukaltim-
BERAU, NOMORSATUKALTIM – Pemerataan akses air bersih masih menjadi harapan utama warga Kampung Pegat Bukur, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau.
Letak kampung yang berdempetan dengan anak sungai menjadi satu-satunya harapan warga. Sebab hingga kini, sebagian besar rumah yang belum tersambung ke jaringan distribusi air bersih, memaksa masyarakat mengandalkan sungai untuk memenuhi kebutuhan harian.
Kepala Kampung Pegat Bukur, Suharyadi Kusuma menjelaskan, bahwa Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) di wilayahnya sebenarnya sudah melalui proses uji coba dan dinyatakan sesuai standar baku mutu.
Namun, jumlah sambungan rumah (SR) yang terbatas masih menjadi tantangan utama dalam perluasan layanan.
BACA JUGA: Urus NIB Online, UMKM Berau Bisa Akses Bantuan hingga Pelatihan
BACA JUGA: Tekan Angka Kekerasan dan Pelecehan Seksual Terhadap Anak di Bawah Umur Melalui Sosialisasi
“Hingga saat ini baru sekitar 25 rumah yang tersambung, padahal kebutuhan total mencapai 400 rumah. Kalau operasional dijalankan dalam kondisi sekarang, biaya operasional belum bisa tertutupi,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, bahwa pengajuan perluasan jaringan sambungan rumah telah diajukan melalui forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).
Namun dalam daftar program prioritas tahun 2025, Kampung Pegat Bukur belum masuk sebagai lokasi sasaran.
Menyadari bahwa perencanaan pembangunan daerah mencakup banyak kebutuhan lintas sektor dan wilayah, pihak kampung tetap aktif memperjuangkan aspirasi warga agar bisa dipertimbangkan dalam tahap-tahap berikutnya.
BACA JUGA: 3 Kampung Terancam Terisolasi, Wabup Berau Dorong Penanganan Jalan Longsor
BACA JUGA: Bupati Berau Sri Juniarsih Sentil Mobil Penyedot Lumpur yang Mangkrak
“Kami sudah jemput bola. Kirim surat permohonan, buat proposal, bahkan sampaikan lewat media sosial. Kalau kami tidak aktif dorong sejak awal, bisa jadi kampung ini tidak akan dianggarkan sama sekali,” tegas Suharyadi.
Ia berharap, apabila pemasangan sambungan belum dapat dilaksanakan secara menyeluruh, setidaknya bisa dimulai secara bertahap.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
