Satgas Anti Mafia Bola Jilid III Terbentuk
Ketua Satgas Anti Mafia Bola Kombes Pol Andhi Triastanto dan Ketua Asprov PSSI Kaltim Yunus Nusi saat deklarasi Satgas Anti Mafia Bola di Mapolda Kaltim. Balikpapan, DiswayKaltim.com - Setelah sukses melakukan pengawasan dan monitoring pada jilid I dan jilid II dalam pertandingan sepak bola, tim Satuan Tugas (Satgas) Mafia Bola Kalimantan Timur kembali mempersiapkan diri untuk melakukan monitoring dan pengawasan dalam pertandingan jilid III, baik di Liga 1 maupun Liga 2 Indonesia. Dalam liga ini tiga klub dari Kaltim turut berpartisipasi yakni Persiba Balikpapan, Mitra Kukar dan Borneo FC. Ketua Satgas Mafia Bola Kaltim, Kombes Pol Andhi Triastanto mengatakan, satgas mafia bola yang ketiga ini merupakan tindak lanjut satgas mafia bola yang sebelumnya. "Jadi satgas posko sudah dibentuk di wilayah-wilayah khususnya di Kaltim. Kami akan melakukan monitoring dan kordinasi dengan PSSI dengan pemilik klub, dengan semua perangkat pertandingan bahwa pada saat pertandingan home khususnya yang ada di Kaltim, kita akan melakukan monitoring jalannya pertandingan mulai dari awal hingga selesai," ujar Andhi, usai menggelar deklarasi satgas anti mafia bola, Kamis (20/2/2020) pagi di Polda Kaltim. Sejauh ini lanjut polisi yang juga menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Kaltim, menyebut dari jilid II di Kaltim hingga dilakukan deklarasi, belum ada ditemukan hal-hal yang mengindikasikan pelanggaran pertandingan. Dia menyebut kerawanan terhadap mafia sepak bola ini bisa terjadi di semua perangkat, dari wasit, pemain, klub dan semua elemen yang ada di sana kemungkinan bisa terlibat. "Di Kaltim ada 3 klub yang kami awasi. Intinya kita akan membuat pertandingan ini yang nyaman fair play, tidak ada intimidasi, tidak ada penekanan pada salah satu pihak. Termasuk wasit yang sering dapat intimidasi," jelasnya. Sementara itu, Ketua Asprov PSSI Kaltim Yunus Nusi mengungkapkan satgas anti mafia bola yang dibentuk dari tahap I, II dan III ini dikatakan telah membuat efek jera kepada mereka yang bermain tidak fair di sepakbola Indonesia. "Bisa kita lihat saat ini pertandingan kita sudah mulai enak dilihat ya. Sekarang yang jadi kendala di kita PSSI adalah suporter lagi. Namun alhamdulillah di Kalimantan Timur hal-hal yang buruk itu tidak ada. Konsentrasi kita ada di Jawa Timur, Jawa Barat dan DKI," ujarnya. PSSI sangat banyak berharap dari kepolisian agar dapat bekerjasama dalam hal pengawasan perangkat pertandingan hingga suporter klub. "Tidak juga untuk menurunkan atensi mafia bolanya tapi juga suporternya, karena efek jera yang dilakukan kepada semua komponen sudah terlihat bahwa saat ini terminimalisir soal pelanggaran itu jelas ini sangat efektif," jelasnya. Sejauh ini wasit yang masih menjadi perhatian serius dari satgas mafia. Disebutkan ada beberapa wasit di wilayah Jawa yang harus diparkir karena terindikasi adanya permainan mafia. "Saat ini sanksi jika ada indikasi satu musim kami parkir, itu efek jera meraka. Jadi jangan main-main karena yang dirugikan adalah klub," ujarnya. Saat ini PSSI juga membentuk departemen baru, yakni departemen suporter yang bertugas mengawasi sporter di setiap klub bola. Satgas mafia bola juga akan ikut bergabung di departemen suporter tersebut untuk mengawasi. (bom/fdl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: