Anggar Kaltim Krisis Alat Latihan

Anggar Kaltim Krisis Alat Latihan

Minim alat, atlet anggar Kaltim tetap serius berlatih (Tebe/ Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Cabang olahraga anggar Kaltim ditargetkan untuk meraih lebih dari 1 medali emas di PON XXI Papua 2020 mendatang lantaran di pra-PON lalu, anggar Kaltim berhasil meraup 8 medali dengan rincian 2 emas, 1 perak, dan 5 perunggu. Sayangnya, target tinggi itu tak dibarengi dengan dukungan yang setara. Tim anggar Kaltim saat ini tengah dilanda krisis alat latihan dan bertanding. Alat yang mereka dapat dari penyelenggaraan PON 2016, kebanyakan sudah rusak. Alat-alat itu kini bertumpukan di gudang karena sudah tidak layak pakai. "Ya kondisinya seperti ini. Dari pra-PON kami belum dapat bantuan alat. Alat yang lama sudah pada rusak. Terpaksa atlet membeli alat masing-masing. Itu pun belum cukup, jadi untuk latihan masih sering bergantian. Sisa alat pemberian dari Pemprov tinggal masker. Itu juga harus bergantian hingga 4 atlet. Bayangkan, 1 masker dipakai 4 atlet," kata pelatih anggar Kaltim, Zainuddin disela-sela memimpin latihan, Kamis (13/2/2020) sore. Untuk itu, Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Kaltim sudah memohon bantuan alat kepada Pemprov Kaltim melalui KONI Kaltim. Surat permohonan bantuan sudah diajukan dari bulan lalu. Terbaru, dikatakan Zainuddin, permohonan itu masih diproses di KONI Kaltim. Saking mendesaknya alat latihan dan juga untuk bertanding, Zainuddin berharap bantuan tersebut bisa direalisasikan dalam waktu dekat. "Paling lambat Maret harusnya sudah dapat bantuan alat. Memang sudah mendesak sekali. Anggaran yang kami minta cukup besar, saya lupa angka pastinya, tapi sekitar Rp 300-400 juta," lanjutnya. Krisis alat latihan dan bertanding yang dialami oleh anggar Kaltim ini, lantaran alat peraga anggar, terkhusus pedang memang mudah patah. Untuk tetap bisa berlatih dengan normal, kini atlet anggar Kaltim terpaksa membeli alat dengan uang saku yang diberi KONI Kaltim melalui program TC Mandiri. "Terpaksa atlet beli sendiri-sendiri pakai uang sakunya. Padahal jika alat tersedia, uang saku mereka bisa digunakan untuk membeli hal pendukung lain seperti suplemen. Mudah-mudahan bisa segera mendapat bantuan alat, karena ini sangat berpengaruh terhadap prestasi atlet," ujarnya lagi. Kendati memiliki banyak keterbatasan, atlet anggar Kaltim tetap berlatih penuh jelang keberangkatan ke PON Papua. 6 hari dalam seminggu para atlet digembleng latihan pagi dan sore hari. IKASI Kaltim selaku organisasi yang mewadahi anggar Kaltim, menargetkan meraih minimal 2 medali emas di Papua nanti. (ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: