Nilai Investasi di Kabupaten Paser Tiga Tahun Terakhir Relatif Naik

Ilustrasi- Nilai Investasi di Kabupaten Paser Tiga Tahun Terakhir Relatif Naik.-(istimewa)-
PASER, NOMORSATUKALTIM - Nilai investasi di Kabupaten Paser dalam tiga tahun terakhir relatif naik signifikan.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) Paser mencatat realisasi investasi pada 2021 sebesar Rp1,02 triliun, 2022 naik menjadi Rp3,18 triliun, kemudian 2023 naik lagi menjadi Rp3,61 triliun.
Sementara realisasi investasi pada 2024 terjadi penurunan, namun tidak merosot tajam dengan nilai investasi sebesar Rp3,12 triliun.
Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya DPMPTSP Paser, Sutrisno Rohman menyebut meski terjadi penurunan pada 2024, namun telah melampaui target dari target pemerintah pusat senilai Rp1,1 triliun.
BACA JUGA : Pemkab Paser Siapkan Rp130 Miliar untuk Pembangunan Venue Cabor Porprov Tahun Ini
"Target investasi yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tercapai pada 2024," kata Sutrisno, Jumat (9/5/2025).
Hanya saja target investasi 2024 yang ditetapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) jauh lebih tinggi dengan target sebesar Rp5 triliun.
Menurutnya, target investasi 2024 tidak tercapai karena nilai yang ditetapkan terlampau sangat tinggi tanpa mempertimbangkan kondisi dan potensi daerah.
“Target dari Pemprov cukup berat, kami belum tidak tahu dasar dari penetapannya,” tuturnya.
BACA JUGA : Kerap Ancam Pemilik Warung, Pria Bersenjata Tajam di SPBU Karang Anyar Balikpapan Diamankan
BACA JUGA : Penertiban Pasar Subuh di Samarinda Ricuh, Pedagang Menolak Pindah, Pemkot Tetap Jalankan Sesuai Jadwal
Ia beranggapan, secara ideal pertimbangan investasi untuk bisa masuk di daerah dapat dilihat dari perkembangan daerah, salah satunya dari kesiapan infrastruktur.
Sementara di Kabupaten Paser investasi masyoritas berada pada sektor pertambangan dan perkebunan, sesuai dengan kondisi daerah yang memang didominasi oleh sektor perkebunan sawit dan tambang batu bara.
“Angka investasi ini berdasarkan laporan yang diterima dari pelaku usaha. Mulai dari data keuangan, belanja barang, dan ketenagakerjaan yang dilaporkan secara online,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: