Transaksi Misi Dagang Jatim-Kaltim Tembus Rp 666 Miliar, UMKM Perikanan Jadi Andalan Baru

Transaksi Misi Dagang Jatim-Kaltim Tembus Rp 666 Miliar, UMKM Perikanan Jadi Andalan Baru

Forum Temu Bisnis Pelaku Usaha Provinsi Jawa Timur dan Pelaku Usaha Kalimantan Timur-Ist- Adpim Pemprov-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Misi dagang dan investasi antara Provinsi Jawa Timur dan Kalimantan Timur kembali mencetak capaian besar.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji dalam kegiatan yang di gelar di Swiss-Belhotel Balikpapan, pada Kamis (8/5/2025).

Dalam kegiatan itu, mencatat nilai transaksi sementara hingga Rp 666 miliar, dengan sektor perikanan dari Kaltim menjadi primadona dalam kemitraan antardaerah tersebut.

Bagi Seno Aji, kerja sama dengan Jawa Timur merupakan yang terbesar dibandingkan delapan provinsi lain sejak 2021.

BACA JUGA : Penertiban Pasar Subuh di Samarinda Ricuh, Pedagang Menolak Pindah, Pemkot Tetap Jalankan Sesuai Jadwal

Adapun nilai transaksi kerja sama kedua provinsi yang sebelumnya mencapai Rp 165,7 miliar pada 2023 kini melonjak drastis.

“Per hari ini, total nilai kerja sama kita telah melampaui angka Rp 400 miliar. Ini peluang besar bagi pelaku usaha di Kaltim, khususnya UMKM, untuk memperluas pasar dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.

Seno Aji menyampaikan, komoditas andalan Kaltim dalam kerja sama ini meliputi hasil perikanan seperti udang windu, bandeng, rumput laut, kepiting, dan cumi-cumi.

Produk-produk tersebut dinilai memiliki daya saing tinggi dan potensi ekspansi pasar ke wilayah Jawa Timur.

BACA JUGA : Qubika Boutique Hotel Mulai Beroperasi, Tunjukkan Aktivitas Bisnis Swasta di Kawasan Inti IKN

"Misi dagang ini menjadi bagian dari strategi Pemprov Kaltim, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen dalam tiga tahun ke depan. Dengan menempatkan UMKM sebagai motor penggerak utama," sebut Seno Aji dalam sambutannya.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyambut baik sinergi antardaerah ini. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ketahanan ekonomi dalam kondisi global yang dinamis.

"Misi dagang ini adalah bentuk konkret kerja sama antarwilayah. Dengan sinergi, kita bisa terus tumbuh dan memperkuat ekosistem usaha bersama," tegasnya.

Khofifah pun mengungkapkan hingga pukul 11.45 WITA, nilai transaksi dagang yang tercatat telah mencapai Rp 666 miliar, berasal dari penandatanganan komitmen antara institusi pemerintah, pelaku usaha, dan pelaku UMKM kedua provinsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: