Keluarga Korban Penembakan di Samarinda Pastikan Tidak Akan Balas Dendam, Tempuh Jalur Hukum Demi Keadilan

Keluarga Korban Penembakan di Samarinda Pastikan Tidak Akan Balas Dendam, Tempuh Jalur Hukum Demi Keadilan

Kakak kandung almarhum DIP, Deny Indra Saputra tepis isu rencana balas dendam kepada keluarga pelaku penembakan, melalui klarifikasi pada Selasa (6/5/2025) malam.-(Foto/ Istimewa)-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Masyarakat Kota Samarinda sempat dibuat geger dengan pesan berantai yang beredar lewat aplikasi WhatsApp, yang memperingatkan bakal terjadi keributan sekelompok orang di Kota Tepian yang membuat situasi mencekam. 

Informasi ini beredar usai penembakan yang menewaskan seorang pengusaha di depan salah satu tempat hiburan malam (THM) pada Minggu, 5 Mei 2025 lalu, dengan motif balas dendam.

Kabar terkait serangan balasan itu tak hanya berupa pesan teks, tapi juga berupa pesan suara berantai disertai foto-foto otopsi korban DIP. 

Pesan di grup-grup pesan sosial itu meminta masyarakat untuk tidak melewati jalan-jalan tertentu, juga mengimbau kepada anak-anak agar tak keluar malam naik motor. 

BACA JUGA: Fakta Baru Pasca Rekonstruksi Kasus Penembakan di Depan THM, Otak Intelektual Menyerahkan Diri

BACA JUGA: Motif 9 Tersangka Penembakan Pria di Depan THM Samarinda: Dendam Lama

Menepis  informasi simpang siur yang beredar, Pihak keluarga korban DIP pun akhirnya angkat bicara. 

Dalam keterangan resminya, Deni Indra Saputra, kakak almarhum korban penembakan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melakukan upaya balas dendam atas peristiwa yang terjadi terhadap salah satu anggota keluarganya.

“Kami menjamin tidak akan melakukan tindakan pembalasan terhadap para tersangka maupun keluarganya,” ucap Deni Selasa (6/5/2025).

Deni kembali menegaskan mereka tidak akan melakukan tindakan anarkis yang melanggar hukum.

BACA JUGA: Pria di Samarinda Tewas Ditembak di Depan THM, Pelaku Misterius Masih Diburu Polisi

BACA JUGA: Manipulasi Data Pembayaran Gaji Hingga Rp1,2 Miliar, ASN di Berau Ditetapkan Tersangka

Ia menyebut bahwa semua informasi terkait rencana aksi balasan yang beredar tersebut adalah informasi palsu atau hoaks.

"Kami pastikan informasi yang beredar itu tidak benar. Kami tidak akan melakukan tindakan anarkis yang melanggar hukum," tegas Deny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: