Atlet Dilarang ke China

Atlet Dilarang ke China

Ketua KONI Berau Al Hamid Tanjung Redeb, Disway - Wabah Virus Corona yang terjadi di Wuhan, China, ikut berdampak pada dunia Olahraga. Bahkan, para atlet yang akan mengikuti pertandingan atau pelatihan ke negara tersebut harus dibatalkan. Disampaikan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Berau, Al Hamid, ada larangan untuk atlet di Indonesia, ikut ajang olahraga di China, sesuai dengan Surat Edaran dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Nomor S.1.31.13/SET/1/2020 pada 31 Januari lalu, tentang Imbauan Larangan Partisipasi Indonesia pada Event Olahraga di China. Diketahui, surat edaran ditujukan untuk seluruh kepala Dispora seluruh Indonesia, termasuk KONI. “Dasar edarannya setelah Menteri Luar Negeri menerbitkan travel warning untung kunjungan ke China,” urainya. Akibatnya, seluruh cabang olahraga (Cabor) harus melarang dan menunda atletnya untuk berpartisipasi di event olahraga di negara tirai bambu itu. "Iya benar, larangan mengikuti berbagai kegiatan olahraga di China sudah dikeluarkan pemerintah. Kami di Berau juga mengikuti arahan itu," ujarnya, Minggu (2/2). Menurut Hamid, larangan tersebut dikarenakan wabah virus Corona yang menyebar di Wuhan kini telah menjadi darurat secara global. Dengan adanya edaran, KONI Berau, ditegaskannya, telah memberikan imbauan ke seluruh cabor yang bernaung, untuk menuruti instruksi tersebut. "Seluruh cabor sudah tahu terkait larangan itu. Harus kami sampaikan, dikhawatirkan ada cabor yang akan melaksanakan try out ke luar negeri, khususnya China," jelasnya. Dirinya mengaku, belum mengetahui sampai kapan larangan berlaku. Hanya saja, dalam surat edaran itu ada 4 poin penting. Pertama, membatalkan dan merubah kegiatan partisipasi dalam event internasional atau kegiatan try out serta training camp di China. Kemudian, sebelum ada pemberitahuan resmi dari pemerintah atau pihak berwenang terkait kondisi di China, maka tidak diperbolehkan mengirim dan mengikuti berbagai kegiatan di China. Tak hanya itu, setiap cabor juga dapat berkoordinasi secara aktif dengan International Federation (IF), terkait pembatalan atau keikutsertaan atlet dalam mengikuti pertandingan olahraga di China. Guna menghindari, dampak administratif, sebagai konsekuensi dari pembatalan keikutsertaan suatu ajang. "Terakhir menyusun kembali program atau agenda alternatif untuk pengganti kegiatan yang dibatalkan agar tidak menggangu program latihan secara keseluruhan," ujarnya. Menurutnya, larangan akan dicabut apabila kondisi wabah virus Corona di China sudah dapat diatasi. "Jadi sebelum pengumuman itu dilakukan, tidak boleh ada aktivitas olahraga ke sana. Jika ingin menggelar try out atau training camp, harus mengubah atau mengatur kembali negara tujuan," terangnya. Ditanya soal cabor atau atlet Berau, yang merencanakan try out atau training camp di China, Al Hamid memastikan tidak ada. “Kalau yang ke luar negeri itu biasanya yang prestasinya moncer, yang sampai ikut turnamen internasional. Seperti Habibie atlet tenis meja yang saat ini training camp di Jerman,” ujarnya. “Tidak menutup kemungkinan juga kalau ada atlet menang lomba terus dan ikut turnamen ke China,” pungkas Al Hamid.(*/ZZA/APP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: