Transparansi dan Reformasi, Strategi Paslon Pilkada Kukar untuk Perusda
Ketiga paslon peserta Pilkada Kukar dalam debat publik yang berlangsung pada Selasa malam, 19 November 2024.-(Foto/ Istimewa)-
KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM – Debat Publik Kedua Pilkada Kutai Kartanegara (Kukar) 2024, digelar pada Selasa malam, 20 November 2024.
Segmen kedua debat publik, menyajikan adu gagasan para pasangan calon (Paslon) mengenai reformasi tata kelola perusahaan daerah (Perusda).
Isu nepotisme dan korupsi menjadi sorotan utama dalam sesi ini.
Dalam penyampaiannya, moderator debat yang engajukan pertanyaan tajam tentang praktik nepotisme yang sering mengakar di tubuh perusda.
BACA JUGA: Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia Kembali Terbuka, usai Bekuk Arab Saudi 2-0
BACA JUGA: Aparat TNI Mahulu Amankan 2 Senjata Rakitan dan 7 Butir Kaliber Milik Warga
“Bagaimana sistem yang akan Anda bangun untuk mencegah praktik nepotisme agar Perusda Kukar lebih sehat dan bebas korupsi?” tanya moderator.
Menjawab tersebut, paslon nomor urut 02, Awang Yacoub Luthman (AYL) dan Akhmad Zais (AZA), menekankan pentingnya transparansi berbasis teknologi dalam tata kelola perusda.
“Kami akan menggunakan konsep transparansi dan akuntabilitas dengan sistem digital berbasis kecerdasan buatan,” tegas AYL.
Ia menjelaskan bahwa sistem tersebut memungkinkan masyarakat memantau informasi terkait potensi korupsi dan kolusi.
BACA JUGA: Ratusan Komcad Lulus dalam Latsarmil, 3 Peserta Terbaik Diberikan Penghargaan
BACA JUGA: Proyeksi APBD 2025 PPU capai Rp 2,851 Triliun, Optimis Disahkan Tepat Waktu
“Sistem digital ini akan mengunci peluang bagi siapa pun yang berniat menyalahgunakan wewenang,” lanjutnya.
Paslon ini juga menegaskan perlunya konsekuensi terhadap pelanggaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: