Diancam Interpelasi, Jaang : Silakan Saja Interpelasi Saya

Diancam Interpelasi, Jaang : Silakan Saja Interpelasi Saya

Wali Kota Samarinda Sjaharie Jaang. (Adian/Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Wali Kota Samarinda Sjaharie Jaang merespon santai rencana DPRD melakukan interpelasi terhadap dirinya. Ya, Jaang dinilai gagal melakukan tata kelola. Diantaranya menerbitkan izin pendirian bangunan di bantaran sungai. “Kita semua positif dengan kepala dingin melihat situasi yang terjadi. Kita tidak penting untuk saling salah menyalahkan, tapi ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” jawab Jaang saat kunjungan korban banjir, di Jalan Bengkuring Raya 2, Kecamatan Samarinda Utara, Rabu (15/1/2020) siang. DPRD tidak bisa menyalahkan kinerja wali kota katanya. Ia berpendapat, pengesahan APBD disusun bersama. Antara pemerintah dan legislatif. Kalau pun menurut anggota DPRD kurang, mereka dapat memberi masukan pada saat pembahasan APBD itu. Jaang mengatakan tanggung jawab utama dewan adalah budgeting. “Apa tanggung jawab dia (dewan,red) dalam soal budgeting. Apa tanggung jawab dia dalam soal pengawasan. Toh APBD itu kan program bersama bukan program kerjanya wali kota,” tegas orang nomor satu di Samarinda ini. Jaang balik melawan. Jutru ia menyalahkan balik anggota dewan yang tidak hadir saat kondisi banjir. “Jangan DPRD mau di lapangan itu kalau mau nyaleg saja. Saya walau pun di luar kota saya bisa pantau,” sanggahnya. Namun ia mengaku akan menunggu pengajuan hak interplasi yang akan dilakukan oleh DPRD Samarinda. Bahkan, ia siap mendatangi DPRD . jika hak interplasi itu memang benar dilayangkan untuk dirinya. Jaang ingin tahu. Apa saja yang dianggap salah tentang tata kelola dan banjir di Samarinda. “Gagal gimana, DPRD pernah ngomong enggak membedah APBD, mereka katakan oh disini pak kita bikin, oh disitu kita bikin ini, enggak ada. Silahkan aja mereka interpelasi saya. Saya datang kok. Ini aku tanya camat dan lurah, belum ada laporan dimana anggota dewan,” sindir ketua DPD Demokrat Kaltim ini. Banjir di Samarinda tidak bisa dihilangkan. Hanya saja, Jaang mengungkapkan, banjir yang kerap kali terjadi di Ibu Kota Provinsi Kaltim ini, hanya bisa dikurangi atau dikendalikan. “Kita berupaya mengurangi, mengendalikan. Siapapun jadi Walikota tidak ada yang bisa menghilangkan banjir seratus persen,” tutupnya. (mic/boy) Baca juga : Karena Banjir, DPRD Wacanakan Interpelasi ke Wali Kota

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: