Pemkot Simulasi Penanganan Bencana
Simulasi kebencanaan yang dilakukan Pemkot bersama Tim Gabungan Kebencanaan untuk menghadapi situasi tak terduga. (Andrie/Disway) == Balikpapan, Diswaykaltim - Pemerintah Kota Balikpapan bersama TNI-Polri dan Basarnas menggelar simulasi kesiapsiagaan bencana. Hal ini lantaran Kota Balikpapan tidak ingin seperti Kota Jakarta, Banten maupun Jawa Barat yang dinilai tidak siap menghadapi bencana banjir. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, simulasi digelar agar Balikpapan siap ketika menghadapi bencana banjir maupun tanah longsor yang kerap terjadi. Mengingat berdasarkan prediksi BMKG potensi hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi. “Kita belajar dari peristiwa di Jakarta yang ternyata dampaknya sangat luar biasa menyita perhatian. Karena itu belajar dari sana kita ingin Balikpapan dalam penanggulangan bencana lebih siap lagi, sehingga bisa menekan angka korban dan lainnya,” ujar Walikota Balikpapan, Senin (13/1). Lanjut Rizal, salah satu hal yang paling penting dilakukan dalam simulasi tersebut, yakni koordinasi antar instansi di lapangan ketika terjadi bencana. Sehingga Balikpapan benar-benar siap, apalagi sebelumnya Balikpapan juga dilanda bencana kebakaran sebanyak dua kali di awal tahun ini. "Kita koordinasi terutama seluruh stakeholder, pemangku kepentingan, simulasi hari ini (kemarin, red) penting, karena kita sudah ada dua peristiwa kebakaran. Balikpapan itu potensi banjir, longsor dan beberapa hal yang seperti itu, jadi kita harus siap betul dan inilah kita simulasi dilakukan bersama-sama,” jelasnya. Selain kordinasi, juga menyangkut keamanan, ketika terjadi kebakaran. Hal itu juga yang diingatkan Kapolda Kaltim ketika peristiwa kebakaran di Asrama Kepolisian Segara yang menyebabkan 14 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal Sabtu (12/01) lalu. “Kemarin juga ada petunjuk dari Kapolda dan Wakapolda di Segara, misalnya ketika ada kebakaran, banjir, bencana lainnya maka pengamanan wilayah penting sekali terutama untuk kelancaran armada-armada,” tambahnya. Rizal juga menyebutkan, Pemkot akan melakukan pengadaan perlengkapan bencana banjir seperti perahu karet, dan perahu apung untuk bayi. Hanya akan dilakukan bertahap, mengingat anggaran daerah sangat terbatas. “Ini akan kita lakukan bertahap yang mana kekurangannya (armada). Pengalaman misalnya di Jakarta kita baru lihat ternyata perlu ada perahu apung untuk anak-anak, yang ada kan untuk dewasa itu pun baru beberapa,” ujarnya. Perahu karet menjadi salah satu perhatian yang harus diseriusi oleh pemerintah saat ini. Diharapkan, melalui BPBD semua armada sudah lengkap. "Jangankan di Balikpapan, di Jakarta saja kekurangan perahu karet. Nah ini juga yang menjadi perhatian kita, banyak hal yang memang harus kita koordinasikan,” tutupnya. (bom/hdd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: