Kompak, DPRD Kukar Rapat Paripurna Kenakan Pakaian Takwo

Kompak, DPRD Kukar Rapat Paripurna Kenakan Pakaian Takwo

Anggota DPRD Kukar kompak mengenakan pakaian adat Kutai, Takwo, saat rapat paripurna memperingati HUT Kota Tenggarong.-Gathan-nomorsatukaltim

KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM - Memperingati Hari Ulang Tahun ke-242 Kota Tenggarong, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Kartanegara mengadakan Rapat Paripurna dengan tema "Kota Raja, Inspirasi Peradaban Nusantara," pada Sabtu, 28 September 2024.

Rapat dipimpin Wakil Ketua Sementara DPRD Kukar, Herry Asdar, dan dihadiri oleh Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Kutai Kartanegara, Bambang Arwanto, perwakilan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Pangeran Noto Negoro Heriansyah, serta para anggota DPRD lainnya.

Sebelum rapat dimulai, tamu undangan disuguhi pertunjukan budaya lokal, termasuk kesenian tarsul, lagu-lagu khas Kutai, dan tarian tradisional yang mencerminkan kekayaan adat istiadat Kukar.

Pun anggota DPRD Kukar tampak seragam mengenakan takwo--baju adat khas Kutai yang memperkuat nuansa budaya lokal di dalam rapat tersebut.

Dalam sambutannya, Bambang Arwanto menyampaikan harapannya agar Kota Tenggarong tetap menjadi inspirasi peradaban modern, sejalan dengan tema yang diusung. Ia juga mengingatkan pentingnya sejarah pemindahan pusat kota dari Pemarangan ke Tenggarong oleh Sultan Muslihuddin, Sultan ke-15 Kutai.

"Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa perubahan dan perbaikan di bidang pembangunan dan kehidupan masyarakat harus terus dilakukan, namun tanpa melupakan adat istiadat yang ada," ujar Bambang.

Herry Asdar pun menyampaikan ucapan selamat ulang tahun untuk Kota Tenggarong dan mengajak semua pihak untuk melestarikan warisan budaya.

"Dalam perayaan ini, mari kita bersama-sama menjaga semangat dan melestarikan budaya yang ada di Kutai Kartanegara," katanya.

Herry juga menambahkan bahwa tema tahun ini berkaitan erat dengan pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN), dan menurutnya ini merupakan momen yang tepat bagi Kutai Kartanegara untuk kembali ke peran utamanya sebagai pusat peradaban.

"Ini adalah bagian dari kembalinya marwah kerajaan tertua di Indonesia, sehingga pemindahan IKN ke sini adalah sesuatu yang seharusnya terjadi," imbuh Herry. (*/adv/gtn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: