Belimbur: Ritual Sakral Penyucian Diri di Penghujung Erau Kutai

Belimbur: Ritual Sakral Penyucian Diri di Penghujung Erau Kutai

Belimbur: Ritual Sakral Penyucian Diri di Penghujung Erau Kutai-(istimewa)-

KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM - Belimbur adalah puncak rangkaian acara Erau Adat Kutai, sebuah tradisi yang tidak hanya menandai akhir dari perayaan, tetapi juga merupakan simbol pengabdian kepada leluhur.

Upacara ini diyakini sebagai prosesi penyucian diri Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dari segala pengaruh buruk.

Acara ini dimulai dengan Mengulur Naga, yakni upacara melepaskan sepasang naga yang dilambangkan sebagai penjaga adat dan tradisi dari Museum Mulawarman menuju Kutai Lama.

Kutai Lama merupakan wilayah bersejarah di Kecamatan Anggana, tempat awal mula Kesultanan Kutai sebelum pindah ke Jembayan, dan akhirnya menetap di Tenggarong.

BACA JUGA : Kronologi Tenggelamnya 5 Remaja di Pantai Seraya Balikpapan, 1 Orang Tewas

Setelah bagian tubuh naga dilarung ke Kutai Lama, kepala dan ekor naga dikembalikan ke Keraton Lawas yang kini menjadi Museum Mulawarman, menandakan awal dari Belimbur.

Prosesi Belimbur diawali dengan Sultan memercikkan Air Tuli, air suci yang diambil dari perairan Kutai Lama, ke tubuhnya sendiri menggunakan mayang pinang, lalu ke empat penjuru mata angin, dan akhirnya memercikkannya kepada orang-orang terdekat sebagai simbol pembersihan diri.

Dalam pidatonya, penjabat smentara (Pjs) Bupati Kutai Kartanegara, Bambang Arwanto, menekankan pentingnya menjaga kelestarian tradisi, khususnya dalam rangkaian perayaan Erau.

Menurutnya, upacara ini bukan hanya sekadar simbol, tetapi memiliki makna yang mendalam, yakni sebagai ritual sakral yang diwariskan oleh leluhur.

BACA JUGA : WNA China Curi 774 Kilogram Emas Kalimantan, Negara Rugi Rp1 Triliun Lebih

"Belimbur adalah wujud dari pembersihan diri, bukan sekadar bermain air," ungkapnya.

Bambang juga menegaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga tradisi leluhur ini agar tetap hidup dan dilestarikan.

"Kita semua harus berperan aktif dalam melestarikan warisan leluhur ini," tegas Bambang.

Menyambut prosesi Belimbur, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) bersama Kesultanan Kutai telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk mengikuti prosesi dengan tertib dan penuh penghormatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: