Jatamnas Tolak IKN di Kaltim
Merah Johansyah. (Khajjar/Disway Kaltim)
Samarinda, DiswayKaltim.com - Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang Nasional (Jatamnas) Merah Johansyah mengkritisi pemindahan IKN di Kaltim. Ia menyebut mega proyek tersebut tanpa kajian.
"Kita akan memperbanyak diskursus dan wacana publik betapa bahayanya mega proyek IKN baru ini bagi keselamatan rakyat dan lingkungan hidup," ujarnya.
Ia menyebut pemindahan IKN di Kaltim ini hanya keputusan politik tanpa dasar hukum dan kajian yang jelas.
Bahkan masyarakat pun tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan ini.
"Kita mempertanyakan tuh kajiannya. Harusnya kan dikaji dulu baru diputuskan. Sekarang kan diputuskan dulu baru pemerintah sibuk bikin kajiannya," sambungnya.
Merah pun membeber kondisi ekonomis nasional. Saat ini tengah menghadapi inflasi tinggi.
Kemudian ancaman resesi ekonomi global. Maka tidak tepat rasanya pemerintah memprioritaskan pemindahan IKN.
Apalagi disebutnya pemindahan IKN adalah agenda politis untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu.
Karena pemilik lahan di lokasi IKN baru dimiliki oleh segelintir elit politik. Merah menyebut nama-nama seperti Sukanto Tanoto, Hashim Djojohadikusumo, Thomas Djiwandono, Yusril Ihza Mahendra, dan Reza Herwindo. Mereka disebut pemilik sebagian besar lahan di sana.
"Jadi kenapa dipilih Kukar dan Penajam Karena ini milik oligarki dan bentuk tebusan ijon politik pilpres lalu."
Merah pun menyebut masyarakat kini digiring dalam arena berpikir residu. Ruang sisa bukan pokok masalah. Seperti bagaimana peran serta pemuda dan kontribusi rakyat Kaltim dalam menyukseskan IKN.
"Masalah pokok malah tidak pernah dipertanyakan. Jadi kritisme ini mati di Kaltim," tutupnya. (krv/boy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: