Kesadaran Minim, Pilih Orang Lain Antar Jemput Anak Sendiri
Masyarakat Samarinda lebih suka menggunakan jasa ojol untuk antar jemput anaknya meski pun beresiko. (Tebe/Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com – Mengandalkan jasa ojek online (ojol) untuk antar jemput anak dianggap beresiko. Kondisi ini membuat pihak sekolah kesulitan melakukan pendataan. Sekolah juga sulit memastikan keamanan siswanya saat dijemput. Hal demikian disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Samarinda Damayanti. Menurutnya menggunakan jasa ojol untuk anak usia TK dan SD tentu berresiko tinggi. "Ya memang ini bersifat pribadi. Setiap orang tua punya alasan tersendiri kenapa tidak bisa mengantar jemput anaknya sekolah. Tapi kalau bisa ya diantar jemput oleh orang tua sendiri. Itu lebih aman," katanya. Politisi PKB ini mengharapkan sesibuk apa pun orang tua, seyogyanya menyempatkan untuk mengantar jemput anaknya. Atau solusi lain, adalah dengan mempercayakan pada orang yang memang sudah dikenal. "Kalau tidak sempat, saran saya diantar jemput oleh orang yang dikenal dan bisa dipercaya. Misal pakai ojek, lebih baik langganan. Jadi bakal lebih aman," katanya. Pihak sekolah tentu tak sepenuhnya bisa memberi garansi aman pada siswanya. Mengingat jumlah peserta didik lebih banyak ketimbang guru atau tenaga keamanan sekolah. Hingga peran orang tua diharap lebih dominan. "Ini untuk antisipasi saja. Saya sendiri belum yakin sepenuhnya tentang musim penculikan anak ini karena cuma ada di medsos. Belum ada yang membawa ke ranah hukum," tutupnya. (krv/boy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: