Debit Makin Defisit ketika Suplai IKN
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi. (dok) === Balikpapan, DiswayKaltim.com – Kebutuhan air bersih masih jadi isu utama Pemkot Balikpapan. Dari tahun ke tahun, upaya melayani sambungan baru, sampai mencapai angka ideal belum berhasil dilakukan. Ini karena terbatasnya sumber air baku yang bisa diolah menjadi air bersih. Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi mengakui pekerjaan yang belum selesai menjelang akhir masa jabatannya adalah pengadaan air baku. “Karena pertumbuhan penduduk terus meningkat,” katanya. Masalah itu semakin berat karena pemerintah pusat sudah menetapkan IKN di PPU dan Kukar. Dua daerah yang berbatasan langsung dengan Balikpapan. “Artinya, kami juga akan menyiapkan kebutuhan air bersih untuk IKN. Meski pemerintah pusat ikut memikirkan,” imbuhnya. Kebutuhan air baku Balikpapan masih defisit alias kekurangan sebanyak 200 liter per detik. Jumlah itu bakal membengkak dengan perkembangan IKN. Kebutuhan sedikitnya bisa 1.000 liter per detik. Dalam upaya memenuhi kebutuhan air, saat ini sudah terlaksana pembangunan sistem penyediaan air bersih atau waduk Teritip. Bendungan yang dibangun melalui APBN sejak Juli 2019 telah beroperasi. Dalam rangkaian uji coba, waduk Teritip telah dimanfaatkan sebesar 70 liter per detik. Saat ini pembangunan jaringan distribusi yang lebih luas tengah dilakukan. Ke depan, sumber air baku ini mampu melayani 16 ribu sambungan rumah. “Jumlah itu terdiri dari optimalisasi 8 ribu sambungan rumah tangga (SR) pelanggan existing dan 8 ribu SR pelanggan baru,” imbuh dia. Karena itu, upaya penambahan air baku terus dilakukan di antaranya desalinasi air laut dan beberapa penjajakan lain untuk kerja sama dalam memenuhi kebutuhan air bersih. “Yang juga dilakukan adalah pembangunan embung Aji Raden dengan kapasitas 150 liter per detik,” ujar Rizal. Sebelumnya, Direktur Utama PDAM Balikpapan, Haidir Effendi mengatakan beberapa hal yang akan dilakukan dalam memenuhi kebutuhan air bersih pada tahun depan. “Upaya kami menambah kapasitas waduk Manggar dari 900 liter per detik menjadi 1.000 liter per detik. Saat ini proses pengajuan izin ke pemerintah,” ujarnya. Selain itu, ditargetkan tahun depan waduk Teritip beroperasi maksimal. Sehingga penambahan pelanggan baru bisa lebih banyak. “Dengan beroperasi penuh Teritip, targetnya bisa sambungan baru 6 ribu pelanggan. Kemudian desalinasi air laut dan menunggu dari pemerintah pusat untuk Sepaku, PPU,” kata Haidir Effendi. Ia menambahkan proses penjajakan untuk menambah air bersih terus dilakukan. Hanya, untuk infrastruktur tidak dapat dilakukan dengan cepat karena membutuhkan waktu. (fey/hdd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: