IPM di Paser Masih Rendah, Rata-rata Pendidikan Hanya Sampai Kelas 2 SMP
Ketua DPRD Paser Hendra Wahyudi.-awal/Disway-
PASER, NOMORSATUKALTIM – Peningkatan kualitas pendidikan salah satu yang harus ditingkatkan Pemkab Paser, untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM).
Diketahui, IPM Paser pada 2023 mencapai 74,56 poin, bertengger diurutan 7 dari 10 kabupaten/kota di Kaltim yang rata-rata dengan nilai 78,20 poin.
"Menunjukkan masih diperlukan peningkatan pembangunan pada bidang pendidikan," kata Ketua DPRD Kabupaten Paser, Hendra Wahyudi, Jumat 1 Maret 2024.
Sementara angka rata-rata lama sekolah (RLS) yang juga indikator menghitung IPM masyarakat Paser masih dibawah standar. Semestinya penduduk berusia 15 tahun ke atas menempuh atau menjalani semua jenjang pendidikan.
Standar RLS yakni wajib pendidikan 9 tahun. Sedangkan pada 2023 lalu pendidikan di Kabupaten Paser dibawah standar, mencapai 8,9 tahun, atau rata-rata masyakarat Kabupaten Paser pendidikannya hanya sampai kelas 2 SMP.
Ia mendorong Pemkab Paser untuk melakukan peningkatan dan pemerataan sarana prasarana pendidikan, baik formal maupun non formal berupa program kejar paket A, B, dan C. Selain itu, melalui proporsi alokasi belanja mendukung keberlanjutan pembangunan pendidikan.
"Serta peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan melalui sosialisasi dan edukasi," ujarnya.
Sedangkan angka harapan lama sekolah yang juga indikator lain menghitung IPM, dimana pada 2023 mencapai 13,37. Angka tersebut dinilai masih relatif rendah, dan berada pada peringkat 5 dari 10 kabupaten/kota di Kaltim.
Dikatakannya diperlukan kebijakan dalam menyediakan alokasi belanja yang cukup. Seperti beasiswa bagi pelajar yang akan melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, melakukan kerjasama dengan pihak swasta, serta bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk melaksanakan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
"Kami meminta bagaimana upaya Pemkab Paser dalam meningkat IPM dari sektor pendidikan. Rata-rata lama sekolah dan harapan sekolah rendah, ini harus ada langkah konkret," pungkas Hendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: