Kapolda Kaltim Pegang Buaya di Teritip

Kapolda Kaltim Pegang Buaya di Teritip

  Balikpapan, DiswayKaltim.com - Kapolda Kaltim Irjen Pol Muktiono mengunjungi tempat wisata penangkaran buaya di Kelurahan Teritip, Balikpapan Timur, Sabtu (14/12/2019) sore. Kapolda Muktiono didampingi Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana, Kapolresta Balikpapan Turmudi dan beberapa anggota polisi. Kedatangannya itu, untuk menjawab rasa penasaran terhadap tempat wisata tersebut. Begitu tiba di lokasi wisata, jenderal bintang dua itu langsung menyusuri area-area penangkaran buaya. Dimulai dari melihat buaya yang berumur kategori remaja, hingga belasan dan puluhan tahun. Bahkan, Muktiono berkesempatan memegang anak buaya jenis buaya muara, berumur 20 bulan. Ukuran panjang buaya itu, kurang lebih satu meter. Itu merupakan pengalaman pertama kalinya Muktiono memegang buaya. "Tadi pertama kalinya saya pegang buaya. Rasanya seperti (pegang) kelinci sebetulnya. Lucu juga. Ya karena masih anaknya. Jadi lucu. Kalau yang sudah besar ya enggak tahu bagaimana (rasanya)," katanya, diiringi tawa para personel polisi yang mendampingi. Pada kesempatan itu, Kapolda Kaltim itu juga ditunjukkan soal proses penangkaran buaya yang dilakukan oleh petugas tempat wisata. Petugas menjelaskan proses penangkaran, mulai dari pengambilan telur buaya di kolam induk, hingga telur yang dimasukkan ke incubator. Kemudian menetas menjadi anak buaya. Bagi Kapolda, proses penangkaran buaya tak muda. Proses mulai dari pengambilan telur ke kolam induk buaya yang berisi buaya ukuran rata-rata 5-6 meter, lalu dimasukkan ke incubator hingga telur menetas. Menjadi anak buaya. Kemudian proses perawatan buaya hingga besar dianggap cukup rumit. "Ternyata memang kalau penjelasan petugas, memang sulit (proses penangkaran). Makanya kulit buaya itu mahal. Wajarlah. Susah ternyata (penangkarannya)," ungkapnya. Selama jadi polisi, Kapolda Muktiono baru pertama kalinya menemukan tempat wisata penangkaran buaya di tempatnya bertugas. "Tempat ini bisa sangat dijadikan tempat rekreasi. Pengolahannya harus dimaksimalkan lagi. Dikemas sedemikian rupa untuk hiburan masyarakat. Dan ini menarik," tuturnya. (sah/hdd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: