Hasil MotoGP Shakedown Sepang, Joan Mir Ungkap Kekurangan Honda
Pebalap Repsol Honda, Joan Mir dalam tes shakedown MotoGP yang berlangsung di Sirkuit Sepang, Malaysia.-(dok. MotoGP)-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Joan Mir ingin membantu Honda kembali ke masa kejayaannya. Karenanya, pebalap Spanyol itu memulai musim 2024 dengan motivasi baru.
24 kali crash dan peringkat 22 Kejuaraan Dunia menjadi gambaran musim MotoGP Joan Mir bersama Honda di musim 2023.
Pembalap berusia 26 tahun ingin melihat perubahan mendasar di tahun keduanya sebagai pebalap Repsol Honda.
BACA JUGA: Sambut 'Tahun Kemakmuran', PT Pos Indonesia Terbitkan Prangko Naga
“Saya punya ekspektasi tinggi terhadap Honda,” tegas pembalap Repsol Honda usai Tes Shakedown di Sepang, Malaysia.
Setelah tahun-tahun sulit di mana HRC hampir tidak menghasilkan inovasi apa pun terhadap Joan Mir.
“Honda telah bekerja keras dan benar-benar membawa banyak suku cadang ke Sepang untuk diuji. Itulah yang saya minta mereka lakukan, jadi saya tidak terkejut. Karena saya tahu apa yang mampu dilakukan Honda. Saya melihat perubahannya - itu memotivasi saya dan memberi saya kepercayaan diri untuk musim ini,” kata pembalap Spanyol itu.
BACA JUGA: Tanggal 14 Februari 2024 Libur Nasional? Begini Penjelasannya
Juara dunia MotoGP 2020 itu menambahkan, bahwa Honda telah bekerja lebih keras pada musim dingin ini dibandingkan tahun lalu.
“Mereka membawa banyak parts dan melakukan beberapa perubahan dalam struktur tim. Anda ingin memperbaiki situasi, Anda bisa merasakannya,” kata Joan Mir.
Terlepas dari keyakinannya, Mir tahu bahwa Honda tertinggal jauh dari pabrikan seperti Ducati atau KTM.
“Keinginan memang ada, tapi mewujudkan keinginan itu adalah persoalan lain. Pabrik lain mempunyai pengalaman dan data dari beberapa tahun terakhir, yang saat ini kami kurang. Arah yang kami ambil sekarang dalam hal aerodinamis atau performa mesin adalah sesuatu yang telah dilakukan pabrikan lain selama tiga atau empat tahun,” ucapnya.
BACA JUGA: Ramalan Cuaca Kaltim, 5 Februari 2024, Cek di Sini!
Pria asal Mallorca ini menyebut aerodinamika sebagai titik lemah utama, dimana Ducati, KTM dan Aprilia khususnya telah menjadi yang terdepan dalam beberapa tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: