Dishub Banyak Hantu, Idealnya PAD Samarinda Bisa Rp 1 Triliun

Dishub Banyak Hantu, Idealnya PAD Samarinda Bisa Rp 1 Triliun

Siswadi =========

Samarinda, DiswayKaltim.com - Ketua DPRD kota Samarinda menyebut, Dinas Perhubungan (Dishub) banyak hantu. Kota Tepian banyak sekali lahan parkir. Tapi, retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari parkir untuk Ibu Kota Provinsi Kaltim dinilai masih sangat kecil.

“Parkirnya gila-gilaan. Tapi hasilnya tidak bisa gila-gilaan. Parkir ini, banyak malingnya dari oknum pemerintah kota. Hantunya berada di Dishub itu. Parkir tidak beres. Sama instansi pemungut itu tidak jujur mereka itu,” kata Siswadi kepada Disway Kaltim, Rabu (11/12/2019).

Secara keseluruhan, PAD Samarinda hanya Rp 500 Miliar. Masih di bawah Balikpapan yang memiliki PAD Rp 700 Miliar. Idealnya PAD Kota Tepian sebesar Rp 800 Miliar hingga Rp 1 Triliun. Selama lima tahun terakhir, PAD di kota tersebut masih jalan di tempat.

“Kita ini Ibu Kota Provinsi. Semua pemerintahan di Kabupaten/Kota kalau mau koordinasi dengan pemerintahan provinsi pasti harus ke Samarinda. Itulah kenapa PAD Samarinda idealnya Rp 800 Miliar hingga Rp 1 triliun. Kan disini juga banyak pusat perbelanjaan. Juga banyak tempat penginapan,” bebernya.

Selain itu, Kota Tepian juga diapit oleh lima Kabupaten Kota. Yaitu, Bontang, Kutai Timur (Kutim), Kutai Kartanegara (Kukar), Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kutai Barat (Kubar). Tidak perlu sumber daya alam. Hanya memanfaatkan potensi yang ada seperti parkiran.

Kalau kita mau menangkap peluang itu. Seperti penginapan atau hotel di Samarinda, restoran atau tempat makan, parkiran, itu bisa menghasilkan PAD besar. Tinggal pemungut tadi itu dari distribusi pajak dan lainnya. Belum maksimal. PAD kita sudah tidak beres,” ungkapnya.

Dia menambahkan, hingga saat ini, penyumbang PAD terbesar di Samarinda masih sektor perdagangan. Saat disinggung mengenai jumlah ideal dari distribusi parkir. Serta nominal PAD dari sektor parkir saat ini, Politisi partai PDIP ini enggan untuk berbicara.

“Mengenai angka saya tidak berani menyebutkan. Karena, kalau saya bilang idealnya PAD Rp 5 Miliar terus ternyata bisa dapat Rp 10 Miliar kan senang mereka. Jadi mereka setor Rp 7 Miliar sudah merasa senang. Seolah-olah target PAD nya sudah tertutupi,” pungkasnya. (mic/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: