Gempa M4,8 Guncang Sumedang, 248 Rumah Rusak, 456 Warga Mengungsi

Gempa M4,8 Guncang Sumedang, 248 Rumah Rusak, 456 Warga Mengungsi

Pasien di RSUD Kabupaten Sumedang dievakuasi ke Jalan Raya usai gempa M4,8 mengguncang pada Senin (1/1/2024) malam.-(Antara)-

NOMORSATUKALTIM - Kabupaten Sumedang, Jawa Barat diguncang gempa 5 kali berturut-turut  sejak 31 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024. Puncaknya, gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,8 berlangsung pada Senin (1/1/2024), sekitar pukul 20.46 WIB.

Akibat gempa ini, 248 rumah rusak dan 456 jiwa mengungsi. 11 orang mengalami luka ringan dan 2 di antaranya dirawat di RSUD Sumedang dan RS Santosa bandung.

"Menurut laporan ada 138 rumah rusak ringan, 110 rusak berat, dan 456 pengungsi. Korban jiwa tidak ada, hanya luka ringan 11 orang dan dua orang. Sisanya sudah pulang ke rumah masing-masing," kata Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin usai meninjau korban.

Dilansir dari Antara, Selasa (2/1/2024), akibat gempa berkekuatan 4,8 magnitudo tersebut, sebanyak 108 pasien harus dievakuasi dan dirawat di halaman depan RSUD Sumedang dan 45 pasien di halaman belakang.

Bey menegaskan, mereka tetap ditangani secara intensif, karena keselamatan dan ketenangan pasien menjadi prioritas.

"Memang masih ada pasien di dalam (RSUD), tapi itu berada di bangunan yang aman," kata Bey.

Gempa di Sumedang terjadi lima kali pada 31 Desember 2023 dan tanggal 1 Januari 2024 dini hari. Gempa terkuat adalah yang ketiga dengan magnitudo 4,8 pada pukul 20.30 WIB. Guncangan gempa berangsur mengecil yakni berada di kekuatan magnitudo 2.

"Tentunya kita berharap tidak terjadi lagi gempa susulan," kata Bey.

Setelah meninjau kondisi di RSUD Sumedang, Bey kemudian meninjau kondisi permukiman warga yang terdampak gempa cukup parah, tepatnya di Perum Babakan Hurip Kelurahan Kotakaler Kecamatan Sumedang Utara.

Bey memastikan kondisi mereka aman dan terpenuhi segala kebutuhan logistikanya.

"Kami akan terus memantau dan berharap masyarakat mematuhi petunjuk petugas di lapangan," ucapnya.

Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) memperkirakan gempa bumi ini akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi - Tanjungsari, disimpulkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG.

Menurut data Badan Geologi, Sesar Cileunyi - Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 - 0,48 mm/tahun.

Badan Geologi juga mencatat bahwa wilayah Kabupaten Sumedang pernah mengalami kejadian gempa bumi merusak pada tahun 1972, sedangkan kejadian gempa bumi tahun 2010 menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.

Pada tahun 2022 juga tercatat kejadian gempa bumi dengan magnitudo (M2,7) pada kedalaman 16 km.

Dengan melihat hasil analisa dan catatan masa lalu, masyarakat diimbau tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: