Dua Proyek Nuklir Indonesia Dimulai Tahun 2024
Sejumlah periset dari Departemen Energi Amerika mengunjungi fasilitas riset reaktor nuklir Kartini BRIN yang berada di Kawasan Sains dan Edukasi (KSE) Achmad Baiquni Babarsari, Yogyakarta, pada Senin (4/12/2023). -(Dok. BRIN)-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Indonesia menetapkan dua proyek nuklir melalui kerjasama dengan Universitas Tsinghua, China.
Melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dua proyek instalasi nuklir berupa penguatan teknologi akselerator dan reaktor nuklir, mulai digarap di 2024.
"Kami berkolaborasi dengan Institute of Nuclear and New Energy Technology (INET) Universitas Tsinghua," kata Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN, Rohadi Awaludin, dikutip dari Antara, Sabtu (30/12/2023).
Menurut Rohadi, saat ini BRIN tengah mengembangkan Accelerator Driven System (ADS) untuk produksi radioisotop.
Instalasi akselerator merupakan teknologi penting salam pengelolaan limbah radioaktif dari pengoperasian reaktor nuklir.
Proyek untuk memproduksi radioisotop difokuskan pada kawasan reaktor nuklir di Serpong, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
"Kami fokuskan untuk produksi radioisotop yang menjadi kebutuhan nasional saat ini," kata Rohadi.
Pada 2024, BRIN bersama mitra luar negeri mulai mendesain reaktor generasi keempat tipe small modular reactor (SMR).
Reaktor modular kecil merupakan reaktor fisi yang berukuran lebih kecil dibandingkan dengan reaktor konvensional.
Teknologi itu punya nilai investasi yang lebih rendah dan fleksibilitas dalam pengoperasian maupun pemeliharaan, sehingga potensial untuk mendukung ketahanan energi nasional bagi Indonesia yang berbasis negara kepulauan.
Rohadi mengungkap reaktor generasi keempat punya keamanan yang lebih tinggi karena berpendingin gas yang tahan terhadap suhu tinggi hingga lebih dari 2.000 derajat Celsius.
Teknologi baru ini dapat mengurangi risiko terjadinya pelelehan bahan bakar akibat suhu yang sangat tinggi.
Rohadi mengklaim, reaktor generasi keempat itu lebih aman. "Kami masih tahap awal pengembangan menjadi desain," ungkap Rohadi.
Sepanjang 2023, BRIN memiliki 2.388 judul riset yang dilakukan oleh para periset dengan capaian 1.217 riset.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: