Dari 34 Kelurahan, Baru 14 yang Bebas dari Sanitasi Buruk

Dari 34 Kelurahan, Baru 14 yang Bebas dari Sanitasi Buruk

Kepala Dikes Balikpapan Andi Sri Juliarty (Jilbab). ============

Balikpapan, DiswayKaltim.com  - Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Kesehatan Kota (Diskes) terus berupaya membangun jamban sehat. Hal ini dilakukan untuk mempraktikkan budaya hidup sehat.

Hingga saat ini, masih ada 20 Kelurahan yang dinilai warganya belum memiliki jamban atau WC sehat. Kebanyakkan warga masih membuang kotoran langsung ke laut. Hal ini bisa mengakibatkan dampak lingkungan yang kurang sehat.

"Selain menurunkan angka kematian ibu dan bayi dan penanganan gizi buruk, pemerintah juga memiliki program prioritas, yaitu tentang sanitasi total berbasis masyarakat. Indikatornya semua kelurahan harus bebas dari perilaku buang air bersih sembarangan," ujar Kepala Diskes Balikpapan Andi Sri Juliarty, Minggu (8/12/2019).

Meski demikian, Diskes secara bertahap mencoba untuk memenuhi ini. Hanya saja baru beberapa kelurahan yang penduduknya memiliki rumah di pesisir. Sangat sulit untuk menerapkan atau memiliki sanitasi sehat ini.

"Memang kita tidak bisa serentak. Karena secara geografis berbeda-beda tiap kelurahan dan ini kita kesulitan. Contoh yang ada di masyarakat pesisir," jelasnya.

"Masyarakat yang ada di pesisir harus menggunakan teknologi agar bisa memiliki sanitasi jamban sehat," tambah dr Sri Juliarty .

Menurutnya, data yang dimiliki Diskes dari 34 kelurahan, baru 14 yang dinyatakan bebas dari sanitasi buruk ini. Beberapa dinas dan instansi yang sering membantu dalam mewujidkan sanitasi sehat disebutnya, seperti bantuan dari Dinas Perumahan dan Pemukiman, DLH, Kodam IV Mulawarman, serta Kementrian PUPR.

Disinggung soal dampak yang ditimbulkan akibat tidak memiliki sanitasi sehat, Andi menjelaskan sanitasi lingkungan kurang baik maka masyarakat atau anak-anak mudah terkena infeksi, diare, cacingan dan mengarah ke stunting.

"Banyak sekali dampaknya namun semua itu bakal mengarah ke penyakit tidak menular, yakni stunting itu," ujarnya. (bom/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: