BMKG: Waspadai Pasang Air Laut Setinggi 2,9 Meter di Pesisir Kaltim

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Warga pesisir Kalimantan Timur (Kaltim) diimbau waspada terhadap pasang laut tinggi antara 2,5 hingga 2,9 meter disertai gelombang tinggi pada 21 - 31 Desember 2023.

Peringatan ini disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan.

"Kewaspadaan perlu ditingkatkan karena pasang setinggi ini bisa mengganggu aktivitas warga, nelayan tambak, bongkar muat di pelabuhan, dan lainnya," ujar Kepala BMKG Stasiun Balikpapan, Kukuh Rubidiyanto, dikutip dari Antara, Sabtu (23/12/2023).

Kukuh merinci perkiraan pasang surut per kawasan pesisir Kalimantan Timur di periode ini.

Perairan Balikpapan dan sekitarnya, termasuk Kabupaten Penajam Paser Utara, estimasi pasang tertinggi terjadi pada 27-29 Desember 2023, dengan ketinggian 2,9 meter sekira pukul 18.00 Wita.

Kemudian surut terendah di dua kawasan ini diprakirakan setinggi 0,5 meter yang terjadi pada 27-29 Desember dalam beberapa jam. Yakni pukul 01.00, 02.00, 11.00, 12.00, dan 13.00 Wita.

Perairan Muara Sungai Berau, pasang tertinggi terjadi pada 27-30 Desember 2023 dengan ketinggian 2,6 meter pada pukul 20.00-22.00 Wita. Sedangkan surut terendah setinggi 0,5 meter diprakirakan terjadi pada 26-29 Desember 2023 pukul 02.00-04.00 Wita.

Perairan Pulau Nubi, tepatnya di kawasan Muara Sungai Mahakam yang masuk wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan sekitarnya, pasang tertinggi tanggal 27-29 Desember 2023 dengan ketinggian 2,7 meter pada pukul 19.00 dan 20.00 Wita.

Sementara prakiraan surut terendah setinggi 0,6 meter diprakirakan terjadi pada 26-31 Desember dalam beberapa jam, yakni pukul 01.00-03.00 Wita dan pukul 11.00-13.00 Wita.

"Di Teluk Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, prakiraan pasang tertinggi tanggal 28-29 Desember dengan ketinggian 2,5 meter pada pukul 18.00 dan 19.00 Wita, sedangkan surut terendah setinggi 0,4 meter pada 28-30 Desember pukul 12.00 dan 13.00 Wita," kata Koordinator Bidang dan Informasi, Diyan Novrida melanjutkan keterangan Kukuh.

Sumber: