Pj Gubernur Kaltim akan Undang Para Sultan Bertemu di IKN
Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik bersama Sultan Gunung Tabur, H Adji Raden Muhammad Bachrul Hadie bersama permaisuri, ditemani Bupati dan Wakil Bupati Berau. -(Dok. Setdaprov Kaltim)-
BERAU, NOMORSATUKALTIM – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik berencana mengundang para raja dan sultan di Benua Etam untuk bertemu di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurut Akmal, para bangsawan Kalimantan Timur ini akan diundang dalam pertemuan nasional para raja dan sultan se-Indonesia yang berlangsung di IKN pada 2024 mendatang.
"Kita undang Maret nanti para sultan dan raja di Kaltim untuk membicarakannya intern. Kita mau raja-raja di Kaltim menjadi host festival raja-raja dan sultan se-nusantara," kata Akmal Malik usai mengunjungi dua Kesultanan di Kabupaten Berau, akhir pekan lalu.
Dalam kunjungan kerja, Sabtu (16/12/2023), Akmal Malik bersilaturahmi dengan dua otoritas kesultanan di Berau, yakni Kesultanan Gunung Tabur dan Kesultanan Sambaliung.
Di Keraton Kesultanan Gunung Tabur, Pj Gubernur Kaltim diterima Sultan Gunung Tabur H Adji Raden Muhammad Bachrul Hadie, bersama permaisuri, Hj Aryusniaty.
Sementara di Kesultanan Sambaliung, Pj Akmal Malik disambut Pengelola Keraton Sambaliung/Kerabat Kesultanan Aida Safriani dan Ratih Kumala Dewi, mewakili Pemangku Adat Keraton Kesultanan Sambaliung Datu Amir.
"Kita hari ini melihat potensi kearifan lokal. Dua representasi Berau, yaitu Kesultanan Gunung Tabur dan Sambaliung," kata Dirjen Otonomi Daerah, Kemendagri tersebut di Tanjung Redeb.
Akmal bersyukur karena kedua kesultanan di Berau tersebut masih eksis, seperti beberapa kesultanan lainnya di Kaltim.
Akmal memuji komitmen Pemerintah Kabupaten Berau dalam menjaga kearifan lokal sesuai amanat konstitusi, bahwa negara menghormati kearifan lokal.
"Kearifan lokal menjadi spirit masyarakat di sini untuk ikut membangun daerahnya," ungkapnya.
Ke depan, Akmal Malik berharap Pemerintah Kabupaten Berau berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Kaltim melalui instansi teknis bisa mendorong meningkatnya kunjungan masyarakat ke pusat-pusat budaya, seperti keraton kesultanan dan museum.
Sebagai langkah awal, bisa dilakukan dengan cara mendorong para pelajar sekolah untuk melakukan studi ke pusat-pusat budaya daerah.
Terlebih, kata Akmal, pemerintah sudah menggaungkan program Merdeka Belajar bagi siswa-siswi sekolah dari berbagai jenjang pendidikan.
"Merdeka Belajar bukan semata kurikulum dan mata pelajaran tertentu, tetapi termasuk budaya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: