'Ndasmu Etik' Trending Topik di X, Kata 'Terlarang' bagi Orang Jawa, Apa Sebenarnya Maknanya?

'Ndasmu Etik' Trending Topik di X, Kata 'Terlarang' bagi Orang Jawa, Apa Sebenarnya Maknanya?

Tangkapan layar pidato Prabowo Subianto yang viral di media sosial.-(Disway/ Istimewa)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Kata 'Ndasmu' Etik menjadi trending topik di Twitter atau X pada Minggu (17/12/2023). 

Kata yang berasal dari bahasa Jawa bermakna 'Kepalamu' Etik ini telah direpost 66.200 kali, dipantau Redaksi Nomorsatukaltim pada Minggu pagi.

Kata Ndasmu atau kepalamu sebenarnya sebuah bentuk ungkapan kesal kepada seseorang, yang biasa digunakan oleh penutur bahasa Jawa. 

Pun demikian, kata Ndasmu sebenarnya sangat tabu disampaikan kepada orang lain, karena maknanya sangat kasar.

Ndas adalah bentuk ngoko (tingkatan terendah bahasa Jawa) untuk kata kepala. Normalnya, kata ini digunakan untuk menyebutkan bagian kepala hewan atau barang, bukan manusia.

Kata Ndasmu sangat kasar apabila digunakan untuk orang, apalagi diucapkan kepada orang yang lebih tua, tentu sangat terlarang bagi masyarakat Jawa.

Bentuk halus (krama) untuk kata kepala manusia dalam bahasa Jawa adalah sirah.

Sementara untuk bentuk sangat halus (krama inggil) untuk kepala manusia adalah 'mustaka'. Kata mustaka digunakan kepada orang yang lebih tua atau orang terhormat dan dihormati.   

Sebelumnya, 'Ndasmu Etik' pertama kali dilontarkan oleh calon presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto dalam sebuah acara yang digelar oleh Partai Gerindra.

Dalam sebuah video viral terbaru, Prabowo Subianto dengan penuh semangat memberikan pidato di atas podium.

"Bagaimana perasaan Mas Prabowo? Soal etik, etik, etik, etik, Ndasmu etik," ujar Prabowo yang kemudian disambut riuh sorakan kader Partai Gerindra. 

Ungkapan ini kemudian mendapat tanggapan beragam, termasuk dari lawan politik Prabowo di Pemilu 2024.

Pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan menilai bahwa nilai etik memang harus dimulai dari kepala.

"Memang etik itu mulainya dari kepala. Kalau kepala tidak mengikuti etika, apalagi yang di bawahnya. Jadi memang benar, mulainya dari kepala dan dengan begitu yang di bawah akan ikut," kata Anies.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: