Paradigma Kecantikan Masa Kini, Cantik Tidak Harus Putih

Paradigma Kecantikan Masa Kini, Cantik Tidak Harus Putih

dr Yonita Sonita (kanan) menjelaskan standar kecantikan tidak harus putih. -Ari/Disway-

Samarinda, nomorsatukaltim - Cantik itu harus putih. Demikianlah standar kecantikan yang dianut perempuan sekarang. Padahal tidak harus demikian. Apapun warna kulitnya bisa terlihat cantik. ]

Demikian yang disampaikan oleh dr Yonita Sonita selaku owner Zena Laser and Aesthetic Clinic tentang standar kecantikan di masyarakat.

“Ini merupakan paradigma secara general (keseluruhan,red) di Asia tertutama di Indonesia dan ini harus kita geser atau kita ubah. Kamu cantik dimulai dari karena kamu sehat, without our skin tone (tanpa memperhatikan warna kulit asli,red), karena itu di luar kuasa kita sebagai manusia,” terangya.

dr Yonita juga menjelaskan perihal genetik kulit merupakan anugrah dan seseorang tidak bisa memilih warna kulit mereka sendiri. Untuk itu perlu dilakukannya perawatan kulit.

“Yang bisa kita lakukan adalah merawat kulit dengan cara pola hidup sehat agar kulit menjadi bersih, berseri, glowing (bercahaya,red) tanpa masalah aging (penuaan kulit,red), masalah kulit dengan tidak merubah skintone (warna kulit,red) yang asli,” jelasnya.

Tak hanya itu Owner dari klinik kecantikan Zena ini juga menjelaskan sebenarnya yang bahaya dari terpapar sinar matahari itu bisa meruak kulit bukan karena menghitamkan kulit.

“Banyak orang yang takut panas-panasan secara general (keseluruhan,red) di Samarinda karena menimbulkan kulit gelap atau belang. Sebenarnya yang harus ditakutkan dari sinar matahari itu paparan dari sinar UVA dan UVB yang bisa menimbulkan aging (penuaan kulit,red),” urainya.

Kesimpulan yang diberikan dr Yona terkait standar kecantikan itu harus putih merupakan sesuatu hal yang keliru.

“Jadi paradigma kulit putih itu cantik adalah keliru, kulit yang sehat itu kulit yang cantik,” ucapnya.  

Terpisah Anisa Faradiba selaku Wardah Beuty Promotor juga menerangkan bahwa dimulai dari diri sendiri untuk menentukan standar kecantikan untuk dirinya, bukan memakai standar kecantikan dari orang lain.

“Tentukan untuk diri sendiri standar kecantikan apa yang cocok terhadap diri kita. Jangan memakai standar dari orang lain. Percuma putih kalau misal kulit kita kusam atau rusak. Jadi yang terpenting tentukan treatment (perawatan,red) diri sendiri untuk merawat atau memperbaiki kulit kita yang rusak,” terangnya.

Anisa juga menegaskan bahwa kecantikan seorang wanita itu dinilai bukan dari warna kulitnya, tapi dari kebersihan dan kesehatan kulitnya.

“Percuma putih tapi kalau kulitnya tidak sehat seperti kusam atau pucat. Jadi lebih baik kita meneirma terlebih dahulu warna kulit asli kita, setelah kita tetntukan treatment (perawatan,red) yang tepat agar kulit kita bisa glowing (cerah,red) serta sehat,” tegasnya.

Anisa selaku orang yang berkecimpung di dunia perkosmetikan menguraikan,Setelah seseorang tau treatment (perawatan) yang tepat untuk kulitnya sendiri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: