Sekda Sri Wahyuni: Transisi Energi di Kaltim Sudah dari Dulu
Sekda Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni (tengah) berbicara dalam forum yang membahas transisi energi, di Bogor, Jawa Barat.-(IG Pemprov Kaltim)-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Sekda Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Sri Wahyuni mengatakan, upaya transisi energi terbarukan sudah dimulai sejak dulu di Benua Etam, sebutan lain Kaltim.
Tepatnya di Desa Muara Enggelam, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang sudah menggunakan energi listrik bertenaga surya (solar cell).
Bahkan pembangkit listrik ramah lingkungan ini sudah menjadi sumber penerimaan badan usaha milik desa (Bumdes) setempat.
“Di Kaltim tidak hanya baru-baru ini melaksanakan (transisi energi). Tapi, sudah dari dulu. Dua gubernur sebelumnya sudah melaksanakan transisi energi, yaitu menuju program Kaltim Hijau,” ucap Sri Wahyuni di hadapan peserta peluncuran Laporan Studi Mengulas Narasi dan Polarisasi dalam Transisi Energi Berkeadilan di Indonesia, di Bogor, Jumat (8/12/2023).
Melalui program Kaltim Hijau, Sri Wahyuni menjelaskan, salah satu desa di kawasan Danau Melintang, sukses memanfaatkan energi listrik menggunakan panel surya.
“Sehingga, mampu menghasilkan pendapatan desanya hingga ratusan juta per tahun,” ungkapnya.
Menurut Sri Wahyuni, program ini didukung APBD Provinsi Kaltim melalui perangkat daerah terkait, yakni Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral.
Bahkan di 2024, lanjutnya, Pemprov Kaltim sudah menyusun program pengembangan transisi energi berkeadilan dalam perencanaan pembangunan daerah.
"Ke depan telah disusun program desain besar transformasi ekonomi, melalui desain besar transformasi energi dan sumber daya manusia (SDM)," jelasnya.
Sri Wahyuni mengatakan, program transisi energi tidak bisa dilakukan secara sporadis. Perlu dukungan banyak pihak untuk menyukseskan program ini.
“Kita tidak bisa melaksanakan program ini secara sporadis. Kita harus punya platformnya. Diharapkan dapat didukung lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau mitra kerja kita yang bergerak di bidang energi,” jelasnya.
Prinsipnya, menurut Sekda, Pemprov Kaltim mendukung penuh transformasi energi, meskipun Kaltim merupakan penghasil batu bara terbesar di Indonesia.
"Kaltim mampu memproduksi batu bara yang mendukung PDRB Nasional mencapai 44 persen," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: