MUI Kaltim Sebut Ada Warga Enggan Jadi Imam Masjid, Lulusan Kader Ulama Jadi Harapan
Pj Gubernur Kaltim membuka pelepasan kader ulama di kantor gubernur, Senin (27/11/2023)-Ari.-
Samarinda, nomorsatukaltim – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim menyebut ada masjid di Kaltim yang sepi lantaran warganya enggan menjadi imam. Untuk menindaklanjuti itu, MUI pun melepas sebanyak 21 kader ulama agar bisa mengabdi kepada masyarakat.
Pelepasan dilaksanakan di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Senin (27/11/2023). 21 orang tersebut merupakan lulusan Pendidikan Kader Ulama (PKU) yang merupakan program dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim. Mereka terdiri dari 14 laki-laki dan tujuh orang perempuan.
Wakil Ketua MUI Kaltim KH Bukhori Noor menyampaikan demikian. Bahkan Bukhori juga menerangkan kondisi yang cukup miris dialami oleh penduduk muslim di Mahulu.
“Bahkan di sana (Mahulu,red) ada satu masjid yang sama sekali tidak dipakai karena tidak ada yang berani menjadi imamnya,” sebut Bukhori.
Karena itu ia pun berpesan kepada lulusan PKU agar terjun langsung ke masyarakat melakukan pengabdian secara tuntas.
“Harapan kami lulusan PKU itu dapat mengabdi langsung ke masyarakat. Karena ada salah satu contoh di Kabupatena Mahulu, ada 50 orang komunitas muslim di sana yang masih minim pendidikan agama Islam di sana,” terangnya didampingi Direktur Pendidikan Kader Ulama Universitas Darusalam Gontor KH Khairul Umam.
Terpisah, Direktur Pendidkan Khusus Ulama Universitas Darusalam Gontor, K H Khairul Umam menjelaskan, lulusan PKU dididik selama enam bulan untuk membentuk kebiasaan para ulama.
“Mereka kami didik menggunakan kebiasaaan para ulama, yaitu membaca, berdiskusi dan menulis serta kami asramakan mereka selam enam bulan penuh,” urainya.
KH Khairul umam juga menerangkan pola didikan dari MUI ini merupakan bekal para luusan dalam menhadapi era modern sekarang.
“Kami membekali mereka dengan kebiasaan itu agar mereka dapat menghadapi era modern atau yang saya sebut dengan era post modern yang dimana era ini kebenaran itu tergantung dari suara mayoritas,” pungkasnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik berpesan kepada lulusan PKU untuk tetap terus menyampaikan ajaran-ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat.
“Harapan saya kepada para lulusan ini untuk menyampaikan ajaran Islam secara kaffah (mengatur secara menyeluruh,red) dan menjadi para pemimpin pemimpin yang baik,” terangnya.
Selain itu Akmal juga berpesan untuk menjadi pemimpin yang memiliki karakter power point.
“Sebagai pemimpin jengan cuman memiliki power saja (kekuatan,red), tapi harus memiliki pointnya (kecerdasan, red) juga,” tegasnya.
Akmal juga meminta MUI Kaltim terus memantau dan membina para lulusan PKU, agar bias memberikan dampak langsung kepada masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: