Dipecat karena Dukung Bamsoet, Kader Golkar Ini akan Melawan

Dipecat karena Dukung Bamsoet, Kader Golkar Ini akan Melawan

(ist) Jakarta, DiswayKaltim.com - Dipecat dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Cirebon, Toto Sunanto akan melawan keputusan DPD  Golkar Jawa Barat. Dalam waktu dekat, Toto mengaku, akan segera menggelar konferensi pers di Jakarta untuk melawan aksi pemecatan terhadap dirinya itu. Selain itu, dia mengatakan, tengah mengumpulkan sejumlah data untuk menindaklanjuti keputusan pemberhentian terhadap dirinya. “Saya merasa dizolimi. Elit Golkar membuat keputusan sepihak, banyak kejanggalan, ancaman yang akan saya sampaikan,” kata Toto kepada wartawan, Sabtu (6/7/2019). Toto meyakini keputusan pemecatan dirinya tidak terkait dengan periodesasi. Toto berkeyakinan kalau pemecatannya terjadi karena mendukung Bambang Soesatyo atau Bamsoet untuk maju menjadi Ketua Umum Partai Golkar pada Munas Golkar 2019. Toto menjelaskan periodesasi yang menyangkut jabatan dirinya itu baru bisa berlangsung pada 2020 mendatang. Namun DPD Jabar memecat dirinya melalui proses percepatan musyawarah daerah (musda). “Periodisasi saya seharusnya habis tahun 2020, tapi ini Musda dipercepat. Kita minta Munas dipercepat kan nggak mau, tapi Musda malah dipercepat. Ini merupakan rekayasa yang dibuat DPD Golkar Jawa Barat," kata Toto. Dia menilai, DPD Golkar Jawa Barat mempercepat musyawarah daerah (Musda) atas seizin Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar. "Periodisasi DPD Bekasi saja yang ada kasus Ibu Neneng, sudah mengajukan Musda, tapi tidak juga dilakukan Musda-nya. Jadi ini seolah kita yang berlawanan dihabisi, semua diancam," ujar Toto. Toto mengatakan sejumlah kader Partai Golkar di sejumlah daerah resah karena ternyata tidak hanya di Cirebon terjadi pemecatan. Tapi juga terjadi di sejumlah DPD menjelang Munas Golkar 2019 ini diantaranya 6 Ketua DPD II kabupaten atau kota di Provinsi Bali. Toto meminta elit Partai Golkar tidak melakukan pemecatan karena memberikan dukungan kepada kader tertentu yang dianggap bakal menjadi rival dalam pemilihan ketua umum pada Munas 2019. "Banyak kalangan yang menyayangkan, hal ini terjadi," ungkap Toto. (yay/indopos/eny)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: