BMKG: Waspadai Puting Beliung di Masa Transisi El Nino ke Musim Hujan

BMKG: Waspadai Puting Beliung di Masa Transisi El Nino ke Musim Hujan

Pohon kelapa terbakar akibat disambar petir di Karangjati, Kota Balikpapan, Sabtu (11/11/2023). -(Disway/ Istimewa)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Hujan mulai mengguyur Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Sabtu (11/11/2023) pagi hingga siang hari.

Hujan yang turun dengan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang ini, menyebabkan pohon tumbang menimpa satu unit mobil yang melintas di Kilometer 6,5 Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan Utara.

Di saat yang sama, di Karangjati, Kecamatan Balikpapan Tengah, pohon kelapa milik warga terbakar akibat disambar petir.

Perubahan cuaca di Kota Minyak ini terbilang cukup ekstrem. Hampir lima bulan terakhir, Balikpapan dilanda kemarau panjang dan jarang turun hujan akibat fenomena El Nino. Mendadak diguyur hujan deras disertai angin kencang dan petir.

Kepala Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto menjelaskan, dari data satelit BMKG, transisi musim kemarau ke musim hujan memang berlangsung bulan November ini.

Kukuh mengingatkan, masyarakat perlu mewaspadai transisi dari El Nino ke musim penghujan.

"Perlu diwaspadai ciri-ciri transisi adalah ada potensi angin kencang, puting beliung, sambaran petir," ungkapnya.

El Nino adalah sebuah fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya.

Fenomena alami ini menyebabkan perubahan pola cuaca global, yang berdampak signifikan pada iklim di berbagai wilayah di dunia, termasuk di Indonesia.

Perubahan suhu ini menyebabkan pergeseran angin dan arus laut, yang mengubah pola cuaca secara global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: