Kaltim Kontribusi 45,9 Persen Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan

Kaltim Kontribusi 45,9 Persen Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi-(Disway/ Istimewa)-

NOMORSATUKALTIM - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) punya andil besar terhadap pertumbuhan ekonomi Pulau Kalimantan, dengan catatan pertumbuhan ekonomi di angka 5,29 persen pada triwulan III-2023.

Berdasarkan data BPS, Kaltim memiliki kontribusi 45,9 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pulau Kalimantan.

“Secara umum, pertumbuhan ekonomi triwulan III-2023 (year on year) bernilai positif, terjadi di semua provinsi di Pulau Kalimantan dengan pertumbuhan tertinggi dicapai Provinsi Kaltim,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, Yusniar Juliana, Selasa (7/11/2023).

Rinciannya, kata Yusniar, kontribusi terkecil diberikan Kalimantan Utara yang tercatat 8,7 persen. Kalimantan Tengah sebesar 12,17 persen, Kalimantan Barat 16,5 persen, Kalimantan Selatan 16,7 persen. Kaltim tercatat di angka 45,9 persen.

“Kinerja ekonomi di Pulau Kalimantan pada triwulan III-2023 dibandingkan dengan kondisi triwulan III-2022 tumbuh sebesar 4,83 persen,” imbuh Yusniar.

Perkembangan ekonomi antartriwulan juga menunjukkan hal yang sama, yakni jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), kinerja perekonomian Kalimantan triwulan III-2023 tumbuh sebesar 1,74 persen.

Begitu pula jika kinerja ekonomi regional Kalimantan diukur secara kumulatif (c-to-c), ekonomi di Kalimantan tumbuh sebesar 5,39 persen, karena didorong oleh kinerja ekonomi seluruh provinsi di Pulau Kalimantan yang tumbuh positif.

“Khusus di Kaltim, pertumbuhan ekonomi di triwulan III-2023 terhadap triwulan yang sama tahun sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 5,29 persen,” kata Yusniar.

Perekonomian Provinsi Kaltim triwulan III-2023 berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp191,6 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan mencapai Rp135,67 triliun.

Ekonomi Kaltim yang tumbuh 5,29 persen ini, dilihat dari sisi produksi. Lapangan usaha pengadaan listrik dan gas mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 16,72 persen.

Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 34,10 persen.

“Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha konstruksi yang tumbuh 5,59 persen, sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi juga terjadi pada komponen pengeluaran pemerintah yang sebesar 9,11 persen," katanya lagi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: