Mulai Besok 1 November, Harga BBM Pertamina Diproyeksi Naik

NOMORSATUKALTIM – Harga bahan bakar minyak (BBM) produksi Pertamina diproyeksi naik pada 1 November 2023. Pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM mengakui, pihaknya rutin melakukan koreksi harga BBM setiap bulannya.

Meskipun demikian, Kementerian ESDM menegaskan bahwa penyesuaian harga mengituti aturan yang berlaku.

Selain itu, ESDM juga menegaskan bahwa Pertamina tidak boleh menjual BBM non-subsidi di atas harga yang sudah ditetapkan.

Diketahui, dalam beberapa bulan terakhir ini, Pertamina terus-terusan menaikkan harga BBM-nya di awal pergantian bulan. Tak terkecuali harga BBM yang dijual di SPBU wilayah Kalimantan Timur (Kaltim).

Pada 1 Oktober lalu pihak Pertamina telah melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi, mulai dari Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite hingga Pertamina Dex.

Dilansir dari laman resmi Pertamina, di wilayah Kaltim, BBM non subsidi jenis Pertamax per 1 Oktober harganya Rp14.300. Ada kenaikan Rp 700 per liter dari harga bulan September Rp13.600.

Namun Pertamina memberikan harga khusus untuk pembelian di Pertashop, Pertamax dijual di harga Rp14.150 per liter.

Sementara itu, harga baru Pertamax Turbo per 1 Oktober Rp16.950, juga naik Rp700 per liternya.

Demikian halnya untuk Pertamina Dex kini menjadi Rp18.250 per liter, atau mengalami kenaikan Rp1.000 per liter. Sedangkan Dexlite menjadi Rp17.550 per liter atau mengalami kenaikan Rp850 per liter.

Sedangkan BBM subsidi jenis Pertalite masih dijual di harga Rp10.000 per liter, di mana harga itu tidak berubah sejak berlaku 3 September 2022 lalu.

Adapun penyesuaian harga ini berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

 

Sumber: