Warga Balikpapan Keluhkan Kualitas Air PDAM

Warga Balikpapan Keluhkan Kualitas Air PDAM

Kualitas air PDAM Balikpapan dikeluhkan warga.-rap-Disway Kaltim

NOMORSATUKALTIM – Sejak pekan ini, PDAM Balikpapan melayani distribusi air secara bergilir. Dengan sistem dua hari mandek, lalu mengalir kembali. Bergantian. Sebanya, terjadi penurunan air baku di waduk Manggar dan Teritip.

Namun, saat air kembali mengalir, kualitasnya dikeluhkan.

Ini diungkapkan warga Jalan Pattimura Batu Ampar, Balikpapan Utara, Tini. Ia terkejut setelah dua hari sejak Senin-Selasa lalu, air PDAM di rumahnya berhenti mengalir. Saat mengalir lagi, airnya keruh.

“Daerah sini digilir dua hari tak mengalir, pas airnya ngalir lagi airnya kotor banget. Sebelumnya jernih aja kok,” ujarnya, Kamis (12/10/2023). Media ini kemudian diperlihatkan bak mandinya. Benar saja, warna airnya kecokelatan dan tercium aroma tanah.  

Ia mengaku tidak berani untuk mengonsumsi air itu.

“Untuk nyuci aja takut, karena nanti bajunya malah jadi kotor. Apalagi untuk minum, jelas gak berani,” bebernya. Paska pengumuman dari PDAM terkait layanan distribusi bergilir, ia sempat menampung air. Ini digunakan untuk kebutuhan dasar. Mandi, mencuci dan minum.

Namun, saat ini stok airnya sudah habis. Dan saat air kembali mengalir dengan warna keruh, ia tidak berani menggunakannya.  

“Padahal ini sudah hari kedua mengalir, tapi tetap keruh. Kirain kemarin saja, wajar lah baru ngalir lagi. Tapi ini sudah hari kedua kok masih keruh. Kenapa nih air PDAM kok jadi begini,” tanyanya. Ia berharap PDAM Balikpapan bisa meningkatkan kualitasnya.

Persyaratan kualitas Air Minum dan Air Bersih mengacu Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/MENKES/PER/IX/1990. Aturan itu menjelaskan, air minum yang sehat dan ideal harus jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.

Air minum seharusnya juga tidak mengandung bakteri patogen dan tidak mengandung unsur yang dapat membahayakan kesehatan. Air yang keruh disebabkan zat padat yang tersuspensi.

Warna air sering kali mengindikasikan pelbagai zat kimia atau organisme yang berwarna. Begitu pula bau air, yang juga bisa memberi petunjuk kualitas airnya.

Menukil Peraturan Pemerintah 22/2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, ditegaskan, PDAM seharusnya mendistribusikan air berkualitas baku mutu kelas satu. Yakni, air yang tidak hanya bisa untuk mencuci, tapi juga laik diminum atau dikonsumsi.

Air keruh tak laik dikonsumsi dapat memengaruhi kesehatan. Air keruh, baru bisa dimanfaatkan jika telah dicampur bahan kimiaw semisal tawas atau kaporit dengan kadar tertentu.

Setelah itu, harus direbus.

Sejak Senin (9/10/2023), jatah air bagi warga Kota Balikpapan, digillir. Langkah ini ditempuh menyusul turunnya air baku PDAM Balikpapan, di dua waduk utama. Yakni, Waduk Manggar dan Waduk Teritip.

Plt Dirut Perumda Tirta Manuntung aka PTMB, Rita, berujar berdasar analisa BWS IV Kalimantan dan prediksi BMKG Bandara SAMS Sepinggan, maka pihaknya akan melakukan penurunan kapasitas produksi air bersih dari kapasitas normal 1.446,71 liter perdetik menjadi 931 liter/detik.

“Atau terjadi penurunan 64,35 persen," jelas Rita, melalui rilisnya, Senin (9/10/2023).

Akibat turunnya kapasitas produksi, jumlah pelanggan terdampak sebanyak 43.014 SR atau 40 hingga 48 persen pelanggan. Sehingga agar bisa melaksanakan distribusi air, distribusi dilakukan secara bergilir.

Menurut Rita, ada tiga IPAM yang dilakukan penurunan produksi, yaitu IPA Kampung Damai dan IPA KM 8 Batu Ampar dan IPAM Teritip. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: